Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY Ungkap Banyak Kasus yang Libatkan Panitera Jadi Mafia Peradilan

Kompas.com - 01/07/2016, 23:02 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari mendapati banyaknya pelanggaran hukum oleh panitera di pengadilan meski tidak secara langsung mengawasinya.

Menurut dia, kerap ditemukan kasus panitera menjadi calo yang mengaku kepada pihak yang beperkara bahwa ia bisa menjadi perantara ke hakim.

"Saya kira banyak yang bermain. Banyak kasus panitera, pihak-pihak di sana, itu memanfaatkan," ujar Aidul di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/7/2016) malam.

Aidul mencontohkan, ada satu kasus ketika panitera tersebut sudah pensiun. Namun, ia menipu pihak yang berperkara dengan mengaku masih panitera aktif dan bisa menghubungkan langsung dengan hakim terkait perkara.

(Baca: Lagi-lagi Korupsi di Pengadilan, dalam 2 Bulan, 2 Panitera Ditangkap KPK)

"Jadi, jangan tertipu dengan pihak yang 'berbau' hakim untuk memperjuangkan kasus," kata Aidul.

Mafia peradilan, kata Aidul, belum tentu melibatkan hakim. Bukan berarti hakim-hakim secara otomatis terlibat dalam permainan panitera. Adakala rantai suap ini tidak sampai ke hakim, malah dinikmati sendiri oleh panitera.

Namun, KY tak berwenang menindak panitera "nakal" tersebut.

"KY kan terbatas pada hakim. Ini urusan MA dan urusan PN," kata dia.

(Baca: Ketua MA: Pengawasan Sudah Ketat, tetapi Masih Ada Seperti Ini)

Oleh karena itu, Aidul meminta pengadilan berbenah diri dari mafia peradilan dan calo kasus. Ia melihat pengawasan pengadilan kepada internalnya relatif lemah.

Meski gedung pengadilan dijaga ketat, ada saja oknum dalam yang memanfaatkan celah-celah yang ada.

"Di PN Jakpus itu, susah sekali masuk ke dalam. Bahkan, mereka dijaga dengan ketat sekali, tetapi tetap saja terjadi. Tentunya pengawasan yang luput," kata dia.

Kompas TV KPK Tangkap 3 Panitera dalam 3 Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com