Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hinca IP Pandjaitan XIII
Politikus

Politikus, sekretaris jenderal Partai Demokrat. Menulis untuk menyebarkan kebaikan, menabur optimisme sebagai bagian dari pendidikan politik bagi anak bangsa dalam kolom yang diberi judul: NONANGNONANG. Dalam budaya Batak berarti cerita ringan dan bersahaja tetapi penting bercirikan kearifan lokal. Horas Indonesia.

Brexit, Referendum dan Catatan SBY

Kompas.com - 27/06/2016, 07:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

"Bangjen, pukul 19.00 malam ini Ketum akan wawancara (via) Youtube tentang Brexit di London. Bangjen bisa merapat ke Cikeas? Trims", aku menerima pesan singkat dari Ibu Ani SBY persis pukul 04.28 WIB.

Beliau selalu memanggilku dengan sebutan sederhana: Bangjen. "Biar keren ada Medan-nya lagi," katanya menjelaskan sambil bergurau.  

"Siap meluncur, Bu," balasku singkat lewat WA. "Ini pasti seru," gumamku dalam hati sambil terus ikuti perkembangan dari London selama perjalanan menuju Cileas.

Jumat, 24/6/2016, ketika bertemu elit sebuah grup media, SBY sudah bicara dan mengingatkan akan pentingnya perhatian kita tujukan ke London dan hasilnya akan berdampak ke kawasan dan global.

Pelajaran berharga
Begitulah cara Inggris mengambil keputusan. Apakah akan tetap di dalam EU atau keluar? Referendum adalah sarananya.

Referendum menjadi cara yang paling terhormat dan berdaulat. Setelah 43 tahun gabung EU, sejak 24 juni 2016, Rakyat Inggris memilih  keluar. Kita hormati sistem di Inggris ini. Pertanyaannya adalah, pelajaran apa yang kita peroleh dari pengalaman Inggris ini?

Dari pidato PM David Cameron kita petik banyak sekali pelajaran hebat mendewasakan kita bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Suara rakyat berdaulat

"The British people have voted to leave the EU and their will must be respected," begitu dia mengumumkan sekaligus mengajak semua orang menghormati hasilnya. Tidak hanya menghormati tetapi juga harus dijalankan.

Mengapa begitu? Karena hasil referendum itu adalah perintah, perintah rakyat. Semua dunia menyaksikan dan tak mungkin mengkhianati hasilnya.

"... This is an instruction that must be delivered. There can be no doubt about the result.
Across the world people have been watching the choice that Britain has made," kata Cameron.

Lalu Cameron bilang lagi, "This will require strong, determined and committed leadership". Dan dengan tenang serta meyakinkan karena dia tak bisa memastikan Inggris tetap bertahan di EU, ia pun bersikap; mundur.

Paling lambat Oktober 2016 sudah akan ada pemimpin baru Inggris. Guncang kah dunia?

"I am very proud to have been Prime Minister of this country for six years. I have held nothing back. The British people have made a very clear decision. I think the country requires fresh leadership. I do not think I can be the captain to take the country to its next destination. In my view I think we should have a new prime minister in place by the start of the Conservative conference in October."

Apa reaksi SBY?
Tanggal 26/6/2016, hanya dua hari setelah peristiwa politik sangat bersejarah terjadi di Inggris Raya, SBY langsung meresponsnya lewat program khusus Ketua Umum Partai Demokrat di Youtube, dengan tajuk "Isu-Isu Terkini Bersama SBY".

Halaman:


Terkini Lainnya

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com