Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per Tiga Bulan Tak Pakai Meleset, Sudah Cair!

Kompas.com - 26/06/2016, 20:54 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

PKH merupakan bantuan tunai atau non-tunai begi keluarga dengan persyaratan penggunaannya ‎untuk meningkatkan kualitas manusia sekaligus kesejahteraanya.


“Karenanya, pengguna PKH harus mengikuti sejumlah kewajiban begitu mendapat bantuan itu,” kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kementerian Sosiail, Harry Hikmat‎, yang juga mengikuti kegiatan itu.

Menurut Harry, PKH merupakan kelanjutan dari program yang sudah dimulai sejak 2007. “InsyaAllah program ini diteruskan, karena memberikan manfaat yang besar terhadap peningkatan kualitas kesejahteraan dan hidup manusia,” kata dia.

Sebagai informasi, PKH dicairkan dalam empat tahap per tahun. Dengan pencairan bertahap itu, kata Harry, keluarga penerima punya kesempatan untuk mengatur pemanfaatannya.

“Terutama untuk keperluan pendidikan di luar biaya yang sudah digratiskan oleh sekolah atau bantuan KIP yang hanya satu kali cair,” papar Harry.

Harry memberikan contoh, dana PKH bisa dipakai untuk membeli buku tulis, seragam, sepatu, dan peralatan lain yang tak digratiskan sekolah.

Penggunaan dengan pemikiran yang sama, lanjut Harry, juga berlaku untuk pemanfaatan PKH di bidang untuk kesehatan. “Pelayanan kesehatan sudah ditanggung oleh pemerintah, tapi kan transportasinya (ke fasilitas kesehatan) tidak dibayar,” ujar dia.

Harry menegaskan, penerima PKH adalah keluarga teramat miskin, yang untuk memenuhi kebutuhan dasar saja susah. Bersama program khusus lain di bidang pendidikan dan kesehatan, PKH merupakan bantuan untuk memastikan kedua bidang itu bisa didapat oleh para penerimanya.

Dalam perjalanan, PKH kemudian berkembang pula membantu orang-orang lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. Dasar pertimbangannya, keluarga dengan lansia dan penyandang disabilitas menanggung pengeluaran tambahan.

“(Tambahan pengeluaran itu) bisa mengurangi kesejahteraannya kalau tidak dibantu pemerintah, terutama di keluarga miskin,” ungkap Harry. Dia pun menegaskan, PKH dan program-program lain pemerintah berposisi saling mendukung dan menguatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com