Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tito Karnavian, Kombinasi Polisi Lapangan dan Polisi Intelektual

Kompas.com - 16/06/2016, 11:41 WIB

Kapolda Metro Jaya (waktu itu) Irjen Sofjan Jacoeb menjelaskan, Tommy tidak melawan ketika disergap tim khusus yang dipimpin Kepala Satuan Reserse Polda Metro Jaya Tito Karnavian. Polisi sudah menerima informasi sejak 6 Agustus 2001.

Sejak itu polisi melakukan survei, menyadap telepon, dan mengawasi orang-orang yang diduga memiliki hubungan dengan Tommy, serta membuntuti dari Menteng, Pejaten, hingga ke Bintaro (Kompas, Kamis, 29 November 2001).

Melumpuhkan Dr Azahari dan Noordin M Top

Tito juga sangat menguasai masalah terorisme, tidak sekadar paham teori, tetapi juga menguasai persoalan di lapangan.

Sejak pengeboman Hotel JW Marriott di Jakarta tahun 2003 dan serangan bom Bali II pada 1 Oktober 2005, nama Dr Azahari dan Noordin Mohammad Top sering disebut-sebut sebagai otak peledakan bom.

Tito yang berpangkat ajun komisaris besar (2004-2005) memimpin Detasemen 88 Antiteror Polda Metro Jaya (yang dibentuk Kapolda waktu itu Irjen Firman Gani) dan memimpin tim 75 polisi.

Tim Densus 88 yang dipimpin Tito-lah yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya setelah menggerebek sebuah rumah di Jalan Flamboyan Raya II, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, Jawa Timur, Rabu, 9 November 2005.

Dalam penggerebekan itu, dua orang, satu di antaranya Dr Azahari, tewas. Sebelumnya terjadi baku tembak tim Densus 88 pimpinan Tito dengan kelompok teroris pimpinan Dr Azahari (Kompas, Kamis, 10 November 2005).

Tim yang terlibat penggerebekan di Batu yang berujung pada tewasnya salah satu gembong teroris, Dr Azahari, menerima kenaikan pangkat luar biasa, termasuk Tito. Tito naik pangkat ajun komisaris besar menjadi komisaris besar.

Tito juga terlibat dalam penyergapan gembong teroris Noordin M Top pada September 2009 di Solo. Buronan teroris warga negara Malaysia itu tewas dalam penyergapan yang dilakukan tim polisi antiteror di Kampung Kepuhsari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, dari Rabu, 16 September malam, hingga Kamis, 17 September pagi. Baku tembak terjadi dari subuh hingga pukul 06.00.

Polisi menemukan jenazah Noordin M Top dalam posisi meringkuk miring menghadap kiri di pojok kamar mandi yang berada di belakang rumah kontrakan milik Susilo dan senjata api jenis Baretta di samping jenazahnya.

Polisi juga menemukan senjata M-16 di salah satu sudut kamar mandi rumah itu. Noordin M Top mengalami luka tembak di bagian kepala, rusuk kanan, dan paha kiri. Kepala belakangnya pecah, diduga terempas ketika tim antiteror meledakkan tembok belakang kamar mandi (Kompas, Jumat, 18 September 2009).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Lagi Fuad Hasan Masyhur Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Lagi Fuad Hasan Masyhur Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

Nasional
Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Nasional
Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Nasional
Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Nasional
KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

Nasional
Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Nasional
Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya 'Ratu Preman' Lho...

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya "Ratu Preman" Lho...

Nasional
Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com