Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Nilai Terlalu Dini KPK Ungkap Hasil Penyelidikan Sumber Waras

Kompas.com - 15/06/2016, 09:44 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang mengatakan, terlalu dini bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan hasil penanganan kasus pembelian lahan milik Rumah Sakit Sumber Waras kepada publik.

KPK menyebut tidak menemukan adanya tindak pidana dalam kasus pembelian lahan milik RS Sumber Waras, Jakarta Barat, oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Seharusnya, menurut Junimart, KPK duduk bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk membandingkan temuan masing-masing terlebih dahulu.

"Ini kok KPK meminta audit investigasi, setelah menyerahkan kepada KPK malah dikatakan bahwa hasil investigasi itu bukan merupakan bukti utama, hanya petunjuk saja," ujar Junimart di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2016).

(baca: Ragukan KPK, Fadli Zon Bersikeras Ada Korupsi di Kasus RS Sumber Waras)

Hasil audit BPK, kata dia, merupakan bukti mutlak dan di negara manapun, lembaga sejenis BPK memang diperuntukkan menghitung kerugian negara.

Ia menyarankan, agar tak menjadi bola liar, KPK dan BPK harus segera bertemu untuk mengklarifikasi temuan masing-masing.

Junimart berpendapat, untuk mendapat kepastian hukum, Komisi III juga akan tetap memanggil mantan Pelaksana Tugas Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki dalam waktu dekat, untuk dimintai keterangan.

(baca: KPK Tak Temukan Korupsi Sumber Waras, DPR Tetap Akan Panggil Ruki)

"Yang pasti kita hanya mau KPK bekerja secara proporsional, objektif dan tidak diskriminatif," tutur Politisi PDI Perjuangan itu.

Terjadwal pukul 08.30 WIB, Komisi III kembali menggelar rapat kerja dengan KPK, menyusul ditundanya rapat pada Selasa (14/6/2016).

Hingga berita ini diturunkan, rapat belum juga dimulai karena masih menunggu para anggota Komisi III.

Adapun Ketua KPK Agus Rahardjo dan empat wakil ketua KPK, Basaria Panjaitan, Saut Situmorang, Alexander Marwata, dan Laode Muhammad Syarief sudah tiba terlebih dahulu.

(baca: BPK Ceroboh jika KPK Bisa Buktikan Tak Ada Kesalahan dalam Kasus Sumber Waras)

Di sela-sela rapat kemarin, Agus mengungkapkan kepada wartawan bahwa pihaknya sudah mengundang para ahli untuk memberikan keterangan seputar kasus tersebut, di antaranya ahli dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).

Halaman:


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com