Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelektual NU: Hukum Islam Tak Melarang Warung Buka Siang Hari pada Bulan Puasa

Kompas.com - 11/06/2016, 18:58 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Banten, yang menyita barang dagangan seorang ibu pedagang warung makan menimbulkan kecaman dari berbagai pihak.

(Baca: "Netizen" Galang Dana untuk Bantu Penjual Makanan yang Dirazia Satpol PP.)

Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Muhammad Syafi' Ali atau yang biasa disapa Savic Ali mempertanyakan dasar hukum Pemkot  Serang melarang warung makan buka siang hari pada Bulan Ramadhan. Dia juga menilai, penyitaan dagangan pemilik warung oleh Satpol PP itu sebagai hal yang tidak perlu.

Savic mengatakan, tidak ada satu pun peraturan perundang-undangan di Indonesia yang bisa menjadi dasar bagi larangan tersebut.

"Menurut saya itu tindakan yang tidak perlu, Pemkot Serang tidak punya kewenangan untuk menutup warung di bulan puasa. Dasarnya hukumnya apa? Kan tidak ada," ujar Savic saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/6/2016).

Savic juga menuturkan, dalam hukum Islam sama sekali tidak ada aturan yang melarang seseorang menjual makanan pada siang hari saat bulan puasa. Jika alasannya toleransi, menurut Savic, hal tersebut harus dilihat sebagai bagian dari seruan dakwah. Karena itu, tidak bisa dipaksakan.

Masih menurut Savic, warung yang buka saat bulan puasa sama sekali tidak memengaruhi umat Islam membatalkan puasanya.

"Pada dasarnya di Islam sendiri tidak ada larangan orang berjualan makanan di bulan puasa. Kalau mereka mengatasnamakan Islam, itu tidak ada dasarnya. Kalau mengatasnamakan toleransi, itu kan seruan dakwah, jadi tidak bisa dipaksakan," kata Savic.

Seorang ibu pemilik warung makan di Kota Serang, Banten, menangis ketika dagangannya disita aparat Satpol PP Pemkot Serang, Jumat. Ibu itu dianggap melanggar aturan larangan warung buka siang hari pada Bulan Suci Ramadhan. Ibu tersebut tampak menangis sambil memohon kepada aparat agar dagangannya tidak diangkut.

Namun tangisan ibu itu tak dihiraukan. Aparat tetap mengangkut barang dagangannya.

(Baca: Ibu Ini Menangis saat Dagangannya Disita karena Berjualan Siang Hari di Bulan Ramadhan.)

Kepala Satpol PP Maman Lutfi kepada Kompas TV mengatakan, warung tersebut kena razia karena buka siang hari dan melayani warga yang tidak puasa.

"(Razia) warung nasi dan restoran di Kota Serang yang buka memberi makan pada orang yang tidak puasa," kata Maman saat pimpin razia, Jumat.

Dalam razia itu, petugas menertibkan puluhan warung makan yang buka siang hari. Semua dagangannya disita. Sementara itu, beberapa pemilik warung beralasan buka siang hari karena tidak tahu ada imbauan larangan buka siang hari di bulan Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com