Menjaga alam
Para periau Danau Sentarum sangat menyadari lebah hutan yang menjadi penghasil madu hutan organik sangat sensitif terhadap asap. Jika terjadi kebakaran hutan, maka lebah tidak akan datang dan membuat sarang. Dampaknya kepada penghasilan warga.
Oleh karena itu, menjaga hutan dari kebakaran menjadi perhatian utama para Periau terutama saat memasuki masa panen madu pada musim kemarau.
Setiap kelompok Periau yang ada di kawasan TNDS mempunyai agenda rutin penanaman sekitar seribu bibit tanaman pakan lebah yang dilakukan menjelang masa panen madu hutan.
Jenis bibit pakan lebah ini antara lain bibit pohon putat, taun, entangis, masong, tantang, ubah dan kamsia. Penanaman dilakukan di lokasi-lokasi terbuka dan wilayah bekas kebakaran yang berada di dekat kawasan kerja para periau.
"Agustus 2015 setiap Periau melakukan penanaman seribu pohon di kawasan hutan Danau Sentarum. Jenisnya pohon putat, masung, taun dan kamsia. Penanaman saat musim kemarau sekitar bulan Agustus-September, saat air di danau Sentarum surut," kata Basriwadi.
Selain itu, setiap kelompok Periau juga memiliki aturan yang bertujuan menjaga kelestarian hutan demi kelangsungan hidup. Antara lain tidak boleh menebang pohon pakan lebah dan tidak boleh membakar hutan.
Basriwadi mengatakan bahwa segala hal yang dapat mengganggu habitat lebah telah dilarang. Aturan ini mengikat setiap anggota Periau. Bila ada yang melanggar, maka akan diberi sanksi.
Masyarakat di Danau Sentarum, kata Basriwadi, tidak membolehkan adanya aktivitas pembakaran lahan atau hutan. Banyaknya asap akan berpotensi mengusir lebah madu dan masyarakat tidak bisa lagi mengandalkan produksi madu.
"Bila sudah hilang akan sulit mengembalikan lebah madu ini. Aturan ini ditaati warga," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.