Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hinca IP Pandjaitan XIII
Politikus

Politikus, sekretaris jenderal Partai Demokrat. Menulis untuk menyebarkan kebaikan, menabur optimisme sebagai bagian dari pendidikan politik bagi anak bangsa dalam kolom yang diberi judul: NONANGNONANG. Dalam budaya Batak berarti cerita ringan dan bersahaja tetapi penting bercirikan kearifan lokal. Horas Indonesia.

Natuna Jantung Indonesia

Kompas.com - 24/05/2016, 17:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Dengan cara yang bersahaja, aku ajak demua peserta bersemangat. "Angkatlah tanganmu tinggi tinggi lalu bertepuklah sepuasnya untuk anak muda Indonesia," kataku.

"Sudah siap? Are you ready?" kataku bertanya.

"Siap", jawab mereka serentak.

"Terima kasih. Kita ini #bangsajuara," kataku memulai bicara, tanpa podium tanpa meja.

Dengan sepatu sports, celana jeans kaus putih bertuliskan #bangsajuara dan dililit ulos coklat tanda kearifan lokal aku mengajak semua peserta diskusi.

"Kita tidak sedang kuliah dan seminar, tapi kita sedang berkumpul untuk memastikan generasi juara Kepri peduli kampung halamannya. Kita mau jadi apa? Jadi pemimpin atau pecundang?" kataku meyakinkan motivasi anak muda memaknai hari Kebangkitan Nasional dan Reformasi.

Dengan dibantu slide sederhana dan dua video pendek aku berdialog  lancar.

Hari Kebangkitan Nasional bertitik tolak dari berdirinya Budi Utomo, suatu organisasi yang didirikan oleh pemuda mahasiswa dan akademisi di tahun 1908, yang perjuangannya membawa pada kesadaran akan kesatuan bangsa dan tanah air Indonesia di tahun 1928 melalui Sumpah Pemuda.

Dan sejak itu sejarah terus mencatat peran besar pemuda-pemudi yang membawa perubahan akan nasib bangsa ke arah progresif ke tahun 1945 melalui kemerdekaan Indonesia, lalu bergerak terus melaju ke angkatan 1966, angkatan 1977 melalui peristiwa Malari hingga angkatan 1998 di Hari Reformasi.

Itulah perjuangan pemuda. Entah itu menggunakan senjata bambu runcing, pena dan kertas, surat kabar. Namun apapun media yang mereka gunakan, yang menjadi persamaan adalah buah pikir yang lahir dengan semangat nasionalisme.

Sekarang dengan teknologi yang maju, generasi abad 21 memiliki media Demokrasi yang jauh lebih besar dan masif pengaruhnya. Tak terbatas oleh waktu dan tak dihalangi oleh tempat. Borderless!

Apa itu? media sosial dalam genggaman. Twitter, Facebook, Instagram dan banyak lagi bentuknya. Maka lokasi bukanlah masalah, tak hanya nasional bahkan seluruh dunia bisa tahu suara kita.

Dunia ditangan mu, dinamikanya di ujung jari jemari mu. Sentuh dan sentuh, huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat merangkai makna mengguncang dunia.

“Hari ini, saya mau  kalian tuliskan hendak menjadi apa kau 20 tahun mendatang nanti. Tuliskan di belakang kartu yang telah dibagikan, dan simpan dalam dompetmu. 20 tahun kemudian kau buka lagi dan kau lihat, apakah kau telah mencapai mimpimu?”,kataku melemparkan teriakan dengan lantang kepada ratusan mahasiswa dan pemuda Kepri.

Selepas itu aku terus bicara dan mengajak peserta berdialog. "Sekarang, matikan lampu di ruangan ini. Kita dengarkan pidato bung Karno di depan sidang PBB tentang Pancasila,” kataku.

Semua mengarah ke screen dan mendengarkan pidato singkat bung Karno. "... fifth, social justice", mengakhiri pidatonya dan disambut standing applause yang meriah. Tanpa diperintah semua anak muda di ruangan itu bertepuk tangan.

Setelah hening sejenak, saya bertanya kepada mereka.

“Pemuda Pemudi Kepri apa yang hendak kau sampaikan? Apa yang bisa kau lakukan bagi daerahmu, bagi negerimu? Untuk apa kita bertemu di sini kalau kemudian pulang tanpa HOPE (harapan) dan the great future?".

Apa pandangan dan sikapmu tentang Natuna, yang tadi sudah saya jelaskan? Saya minta pendapat dan ide anda. Kita apakan Natuna? Kita diamkan? Kita cuekin?

Bukankah Natuna itu beranda terdepan negeri ini? Bukankah Tiongkok sedang mengembangkan konsep "Laut Cina Selatannya untuk kepentingannya?"

Ayo ke Natuna. Ayo jaga Natuna. Ayo sayang Natuna.

"Mari kita catat 10 ide utama, lalu kita pilih satu diantaranya menjadi hastag (#) kita bersama sebagai panggung raksasa kita menyatukan energi untuk Natuna,"kataku dengan membuat contoh Natuna Movement.

Lalu meluncur deras satu demi satu usulan sampai 10 ide. Ada yang usul Natuna Bahagia, Save Natuna, sampai ke Natuna Jantung Indonesia.

Sambil terus mencatat ide ide cerdas itu, saya mengingatkan akan pentingnya isu Natuna dalam perspektif dunia internasional, yang akan dimainkan China, USA bahkan Rusia dan negeri lainnya.

Lalu, dengan  aktif dan sigap mereka mencetuskan lagi berbagai ide mereka untuk sebutan nama, Gerakan Natuna; The Power of Natuna; Natuna itu nyata; Natuna nyawa negeri ini; Natuna itu Indonesia; Natuna Harga Mati.

"Baik, sekarang kita pilih satu saja untuk gerakan bersama kita sayang Natuna", kataku sambil meminta mereka menjatuhkan pilihan. "63 suara memilih #natunajantungindoneia", kata bung Harria Wijaya menghitungnya.

"Baik, mulai hari ini kita beri ide dan gagasan kita untuk Natuna untuk Kepri dan untuk Indonedia, dengan menggunakan hastag #natunajantungindonesia di setiap akhir tweet kita," kataku mengucapkan selamat.

Selamat dan ungkapan hebat karena anak anak muda Kepri mengejahwantahkan semangat kebangkitan nasional dan semangat reformasi untuk generasi juara menjadi pemimpin masa depan.

Saya mengundang semua berdiri meletakkan tangan kanan di dada kiri, lampu dimatikan lalu menyaksikan video tentang indahnya wilayah Raja Ampat Di Papua Barat  Indonesia diiringi lagu "Tanah Airku", karya Ibu Sud yang termashur itu.

Saya merasakan getaran jiwa para pemuda itu, matanya berkaca-kaca, semangatnya membara sebagai anak bangsa; Indonesia!

Dalam suasana haru biru itu kuajak bung Husnizar Hood dan Pepy Chandra ke panggung. Kami larut ikut bernyanyi bersama audience. Dan tiba tiba Husnizar Hood membacakan puisi karya nya sendiri berjudul Syam! diiringi nyanyian lagu Tanah Airku.

SYAM !,

Tulislah tentang laut cina selatan

Aku akan teringat cengkeh yang berbunga di Natuna

Pada peta-peta yang bernama

Di situlah tempat watan bermain membujuk malam

Mengharap bulan bintang jatuh ke telapak tangan

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com