Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemlu: Identitas Pihak yang Berperan Bebaskan WNI di Filipina Tak Bisa Diungkap

Kompas.com - 12/05/2016, 16:29 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementeria Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, identitas pihak yang tergabung dalam penyelamatan seluruh WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina memang tak bisa diungkap, termasuk proses pembebasan 4 WNI Rabu (11/5/2016) kemarin.

Hal ini karena banyak pihak yang terlibat di dalamnya tak hanya pemerintah Indonesia dan Filipina.

"Yang kami maksud, pihak-pihak lain di luar pemerintah Indonesia dan Filipina itu ya semuanya. Bukan cuma militer, tetapi juga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta beberapa organisasi masyarakat (ormas) baik yang berasal dari Indonesia maupun Filipina," ujar Arrmantha dalam jumpa pers di kantor Kementerian Luar Negeri, Kamis (12/5/2016).

(Baca: Jokowi: Empat WNI yang Dibebaskan dalam Kondisi Baik)

Arrmanatha menambahkan, jika nantinya identitas mereka diungkap ke publik, dikhawatirkan justru mengancam keselamatan mereka sendiri. Pasalnya, proses pembebasan berurusan dengan pihak perompak.

"Makanya, kami tegaskan sekali lagi untuk siapa-siapanya yang terlibat, kami tidak bisa mengungkapkan, lagipula karena banyaknya pihak yang terlibat dalam diplomasi maupun dari intelijen, kami sendiri juga tidak bisa memastikan siapa saja mereka," lanjut Arrmanatha.

Diberitakan sebelumnya pada 15 April lalu pembajakan kapal berbendera Indonesia, yaitu kapal tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi kembali terjadi di perairan perbatasan Malaysia-Filipina.

(Baca: Menurut Jokowi, Empat WNI Berhasil Dibebaskan karena Hal Ini)

Kapal tersebut dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina menuju Tarakan. Kapal membawa 10 orang ABK WNI.

Sebanyak lima orang berhasil menyelamatkan diri, satu orang tertembak, dan sisa empat orang ABK diculik perompak yang diduga terkait kelompok Abu Sayyaf.

Pembebasan WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf ini adalah keberhasilan kedua setelah pemerintah sebelumnya telah membebaskan 10 WNI awak kapal Brahma 12 pada 1 Mei 2016 lalu.

Kompas TV 4 Sandera WNI Dibebaskan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indonesia dan Azerbaijan Perkuat Kerja Sama Akselerasi Pelayanan Publik

Indonesia dan Azerbaijan Perkuat Kerja Sama Akselerasi Pelayanan Publik

Nasional
Prabowo Beri Hormat Saat Disapa Jokowi sebagai Presiden RI Terpilih di Upacara HUT Ke-78 Bhayangkara

Prabowo Beri Hormat Saat Disapa Jokowi sebagai Presiden RI Terpilih di Upacara HUT Ke-78 Bhayangkara

Nasional
Jokowi Minta ASN Jomblo yang Pindah ke IKN Berbagi Apartemen

Jokowi Minta ASN Jomblo yang Pindah ke IKN Berbagi Apartemen

Nasional
Jokowi Ingatkan Polri Jangan Tebang Pilih dalam Penegakan Hukum

Jokowi Ingatkan Polri Jangan Tebang Pilih dalam Penegakan Hukum

Nasional
Mengoptimalkan Sektor Swasta dalam Pengembangan Industri Pertahanan

Mengoptimalkan Sektor Swasta dalam Pengembangan Industri Pertahanan

Nasional
Hadiri HUT Bhayangkara Ke-78, Prabowo Berjalan Berdampingan dengan Puan Maharani

Hadiri HUT Bhayangkara Ke-78, Prabowo Berjalan Berdampingan dengan Puan Maharani

Nasional
Daya Tawar Menag Yaqut Tak Kuat, Cak Imin Minta Jokowi Tangani Langsung Diplomasi Soal Haji

Daya Tawar Menag Yaqut Tak Kuat, Cak Imin Minta Jokowi Tangani Langsung Diplomasi Soal Haji

Nasional
Elektabilitas Kaesang Tinggi di Jateng, Cak Imin Sebut PKB Masih Usung Gus Yusuf

Elektabilitas Kaesang Tinggi di Jateng, Cak Imin Sebut PKB Masih Usung Gus Yusuf

Nasional
Keberhasilan UU KIA dan Tantangan DPR Sahkan UU Perlindungan PRT

Keberhasilan UU KIA dan Tantangan DPR Sahkan UU Perlindungan PRT

Nasional
Pemerintah Indonesia-Azerbaijan Komitmen Kembangkan Inovasi Pelayanan Publik

Pemerintah Indonesia-Azerbaijan Komitmen Kembangkan Inovasi Pelayanan Publik

Nasional
DPR Akan Panggil Menag Yaqut, Garuda, dan Menkes Buntut Pelayanan Haji 2024 Buruk

DPR Akan Panggil Menag Yaqut, Garuda, dan Menkes Buntut Pelayanan Haji 2024 Buruk

Nasional
Ingatkan Polisi, Jokowi: Rakyat Melihat Seluruh Gerak-gerik Polri

Ingatkan Polisi, Jokowi: Rakyat Melihat Seluruh Gerak-gerik Polri

Nasional
Hari Bhayangkara ke-78 di Monas, Prabowo Hadir meski Baru Saja Dioperasi

Hari Bhayangkara ke-78 di Monas, Prabowo Hadir meski Baru Saja Dioperasi

Nasional
Penyidik Digugat Pihak Hasto, KPK: Kami Profesional dalam Bertugas

Penyidik Digugat Pihak Hasto, KPK: Kami Profesional dalam Bertugas

Nasional
Selain Andika, PDI-P Siapkan Risma di Pilkada Jakarta

Selain Andika, PDI-P Siapkan Risma di Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com