JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap empat warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf dapat segera dibebaskan.
Hal ini menyusul keberhasilan pemerintah dan sejumlah pihak untuk membebaskan 10 WNI yang sebelumnya juga disandera kelompok Abu Sayyaf.
"(Pembebasan) sedang diusahakan, sedang diupayakan lah. Mudah-mudahan cepat," tutur Kalla usai memberikan sambutan dalam acara pengukuhan Dewan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Jakarta, Kamis (5/5/2016).
Sebelumnya, pemerintah sudah mendapatkan informasi tentang identitas kelompok yang menyandera empat orang warga negara Indonesia. Keberadaan mereka juga telah diketahui.
(Baca: Pemerintah Ketahui Keberadaan 4 WNI yang Masih Disandera Abu Sayyaf)
"Kami tahu ada di mana, di kelompok mana, sudah lengkap," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Meski demikian, Retno belum bersedia untuk mengungkapkan lebih detail.
Retno mengatakan, pemerintah terus berupaya membebaskan keempat WNI itu. Namun, metode yang dilaksanakan berbeda dari pembebasan 10 sandera WNI yang sebelumnya.
"Masing-masing kasus karakternya berbeda. Jadi kami tidak bisa bekerja hanya dengan satu template untuk setiap kasus," tutur Retno.
"Yang harus diingat bahwa situasi di lapangan sangat dinamis. Dengan template yang sama, tidak mungkin," ujar dia.