JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Kolonel Ckm dr Bambang Dwi HS, Sp B, memastikan bahwa 10 anak buah kapal Brahma 12 dalam keadaan sehat dan sangat prima.
Bambang mengatakan, tidak ada trauma yang mereka alami pasca-penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf yang berlangsung lebih dari sebulan.
"Tidak ada trauma yang kita dapatkan (dari pemeriksaan). Kondisinya prima sekali," ujar Bambang di Unit Medical Check-up RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Pemulihan kondisi psikis dan jiwa 10 ABK, kata Bambang, juga semakin membaik setelah mereka mendengarkan orang Indonesia bercakap di sekitar mereka.
(Baca: Penyerahan 10 ABK kepada Keluarga Dilakukan di Kantor Kemlu)
Kondisi itu terlihat pula saat mereka mendengarkan nama masakan Indonesia yang bisa mereka makan saat itu.
"Yang jelas, mereka saat dengar suaranya orang Indonesia dan dengar nasi goreng, mereka psikisnya langsung sehat," imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan, kondisi kesehatan jiwa 10 ABK diketahui dalam keadaan stabil dan tidak ada gangguan apa pun.
(Baca: "Jangan Ada yang Cari Panggung Klaim Sepihak Bebaskan 10 WNI")
Pemeriksaan dilakukan mulai pukul 01.00 WIB dini hari tadi hingga siang ini dengan melalui tiga tahap, yaitu pemeriksaan fisik, penunjang, dan pemeriksaan jiwa.
Bambang menuturkan, saat pemeriksaan berlangsung, ada beberapa pihak keluarga yang mengunjungi para ABK.
(Baca: Negosiator Sebut Pembebasan 10 WNI Tanpa Uang Tebusan, Ini Ceritanya...)
Pemeriksaan dimulai dari tahap fisik oleh tim dokter spesialis, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan diakhiri dengan pendalaman atau konsultasi dengan dokter spesialis.