Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2016, 11:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian memaparkan jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia kepada sejumlah duta besar negara sahabat.

Penjelasan Tito dengan bahasa Inggris itu juga dilengkapi dengan slide yang menggambarkan struktur jaringan ISIS di Tanah Air.

Secara garis besar, terdapat tiga tokoh warga negara Indonesia yang membaiatkan diri untuk bergabung ke ISIS. (Baca: BNPT: Hingga Maret, 600 Warga Dibaiat Masuk ISIS)

Mereka yakni Bahrun Naim, Bahrumsyah, dan Salim Mubarok alias Abu Jandal. Saat ini, ketiganya berada di Suriah.

Di balik ketiga orang itu, terdapat satu tokoh yang menjadi panutan ideologis, yakni Aman Abdurrahman. Saat ini masih mendekam di Lapas Nusakambangan.

Aman juga merupakan pimpinan Tawhid Waljihad atau Jamaah Ansharut Daulad (JAD). (Baca: NU Akan Lakukan Deradikalisasi WNI yang Kembali Usai Bela ISIS di Suriah)

"Di bawah dia, ada beberapa jaringan ranting lagi, mulai dari Arief Hidayatullah, Hendro, Santoso, hingga kelompoknya Sunakim," ujar Tito.

Kelompok-kelompok ranting ini yang menjadi pelaku-pelaku amaliah (istilah kelompok radikal untuk melakukan aksi teror).

Kelompok Arief, misalnya. Dia merencanakan serangan pada Desember 2015. Kelompok Hendro juga demikian.

(Baca: Kisah Sri Rahayu Keluar dari "Cengkeraman" ISIS di Suriah)

Mereka merencanakan melakukan aksi teror di Bali, bandar udara di Jakarta, dan beberapa destinasi wisata di Indonesia pada Januari 2016.

"Namun, jangan khawatir. Sebab, mereka dan beberapa kawanannya berhasil kami tangkap," ujar Tito.

Dari cabang-cabang itu, hanya kelompok Sunakim alias Afif yang berhasil melakukan serangan, yakni pada 14 Januari 2016 di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

Acara yang digelar di Flores Room Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, tersebut dihadiri oleh para duta besar negara sahabat, antara lain, Belgia, Perancis, Turki, Irak, Tunisia, dan Turki.

Kompas TV 14 Orang Terduga ISIS Diamankan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com