Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diaspora Ilmuwan Indonesia Kritik Konsep Bela Negara ala Menristek Dikti

Kompas.com - 31/03/2016, 06:24 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menilai program bela negara diperlukan untuk mencegah lulusan terbaik di Indonesia untuk bekerja di luar negeri.

Namun, konsep bela negara ala Menristek Dikti itu mendapat kritik dari Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4), yang merupakan bagian dari diaspora Indonesia di luar negeri.

Menurut Ketua Umum I4 Johny Setiawan, bela negara juga bisa dilakukan para diaspora Indonesia di luar negeri.

Menurut Johnny Setiawan, diaspora Indonesia dapat menjadi benteng dan pilar intelektual yang juga melakukan peran diplomasi, baik itu mahasiswa atau yang bekerja di luar negeri.

"Indonesia, masih memerlukan banyak pelajar cemerlang di luar negeri yang diharapkan menjadi peneliti berstandar internasional agar dapat menjadi mercusuar intelektual Indonesia di dunia," kata Setiawan, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (30/3/2016).

I4 menilai jumlah pelajar dan peneliti berkualitas di Indonesia juga perlu ditingkatkan. Salah satu cara dapat dilakukan dengan belajar di luar negeri.

"Semakin banyak pelajar Indonesia berkualitas di luar negeri, maka semakin terangkat nama Indonesia di dunia," ujar Setiawan.

Anggaran riset

Setiawan menilai, agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalan di bidang riset dan pengembangan, diperlukan dana sebesar 2 ­ 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun.

Artinya, diperlukan sekitar 21 miliar dollar AS per tahun. Sedangkan porsi ideal dari pemerintah adalah 15 persen atau 3,2 miliar dollar, dan sisanya atau 85 persen dari sektor swasta, terutama industri.

Saat ini, menurut Setiawan, Gross Expenditure on Research and Development Indonesia atau alokasi kotor yang disiapkan untuk riset hanya sebesar 0,08 persen dari PDB.

"Angka ini sangat kecil dibandingkan dengan negara lain. Bahkan masih kalah dari beberapa negara berkembang di Afrika, seperti Ethiopia (0,61 persen)," tutur Setiawan.

Padahal, dari investasi riset yang besar, Indonesia dapat menghasilkan produk teknologi dengan nilai ekspor yang sangat tinggi.

Karena itu diaspora Indonesia di seluruh dunia merupakan aset Indonesia yang sangat besar, baik dari sisi ekonomi, budaya maupun keilmuwanan.

Remitansi atau transfer uang diaspora Indonesia juga besar. Pada 2015, remitansi mencapai 10,5 miliar dollar AS, naik 2 miliar dollar AS dari tahun 2014.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com