Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bon Jovi di Antara Klaim Keberhasilan SBY...

Kompas.com - 29/03/2016, 08:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis

"Hey, man I'm alive I'm takin' each day and night at a time. I'm feelin' like a Monday but someday I'll be Saturday night.."

Lagu "Someday I'll Be Saturday Night" - Bon Jovi

BOGOR, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berdiri tegak di atas podium ruang konferensi Hotel Novotel, Bogor, Senin (28/3/2016).

Kedua kakinya tergeming, meski lagu "Someday I'll be Saturday Night" yang dipopulerkan Bon Jovi pada tahun 1995 itu diputar mengiringi slide yang diputar Yudhoyono.

Tangan Presiden keenam RI itu mengatup, disilangkan di dada. Hanya jempol tangan SBY yang sesekali bergerak secara bergantian.

Sementara itu, kedua matanya sibuk memperhatikan secara tajam kepada 280 kader Partai Demokrat yang mengikuti kegiatan penataran di tempat tersebut.

Decak kagum kader tak terbendung ketika slide tersebut secara satu per satu menunjukkan keberhasilan yang telah dilakukan SBY selama sepuluh tahun memimpin Indonesia.

Tak ada cacat. Itulah gambaran slide yang ditampilkan SBY yang berisi empat hal pokok, yaitu bidang ekonomi, kesejahteraan masyarakat, hukum dan keamanan, serta hubungan internasional.

Dimulai dari pendapatan per kapita masyarakat pada 2004 yang berada pada kisaran 1.188 dollar AS. SBY menyatakan bahwa pendapatan kapita masyarakat meroket tajam hingga 3.000 dollar AS pada 2013.

SBY juga mengklaim telah meningkatkan produk domestik bruto (PDB) serta cadangan devisa, yang awalnya hanya Rp 2.295,82 triliun pada era Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri menjadi Rp 10.063 triliun.

Atas peningkatan tersebut, ia menyebut bahwa rasio utang negara terhadap PDB turun 55 persen dan Indonesia menempati urutan ke-15 negara dengan PDB dan cadangan devisa tertinggi.

Tak hanya itu, slide tersebut juga menyebutkan bahwa utang Indonesia terhadap PDB paling rendah dibandingkan negara-negara lain yang tergabung dalam kelompok G-20, 20 negara dengan ekonomi paling maju di dunia.

Dani Prabowo/Kompas.com Paparan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengenai utang luar negeri yang disebut menurun lebih dari 70 persen.
Di samping itu, utang luar negeri juga disebut SBY menurun lebih dari 70 persen. Sehingga, hanya tersisa sekitar 7,8 persen pada akhir masa kepemimpinannya.

Dari sisi ketahanan pangan, SBY memamerkan keberhasilannya dalam meningkatkan produksi padi, jagung, gula, dan daging. Di samping itu, juga peningkatan produksi ikan nasional yang mencapai 18,9 juta ton pada tahun 2014.

Di sektor infrastruktur, SBY menyebut jika anggaran pembangunan sektor itu naik dari Rp 8,1 triliun di tahun 2004 menjadi Rp 67,4 triliun.

Peningkatan itu diperuntukkan untuk membangun jalur kereta api, jalan tol, transportasi laut, dan transportasi udara.

SBY lantas berjalan ke tengah panggung, ketika slide mulai menampilkan paparan keberhasilannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Dia lantas kembali berdiri tegap dengan tangan bersedekap sembari mendengarkan lagu Bon Jovi yang berasal dari album Cross Road itu.

Dalam paparan itu, SBY mengklaim jumlah penduduk miskin turun 5,45 persen. Sementara anggaran pendidikan naik 20 persen dan penambahan rumah layak huni meningkat hingga 868.685 unit.

Untuk program perlindungan sosial warga miskin di akhir masa pemerintahannya mencapai Rp 115,8 triliun untuk anggaran raskin, Rp 16,5 triliun untuk Program Keluarga Harapan, dan Rp 10 triliun untuk BLSM.

Di bidang hukum dan keamanan, anggaran TNI disebut meroket tajam hingga 400 persen dari semula Rp 21,4 triliun (2004) menjadi Rp 83,4 triliun (2014).

Untuk anggaran Polri juga disebut naik empat kali lipat dari Rp 13,357 triliun (2004) menjadi Rp 45,98 triliun (2014).

SBY juga menekankan bahwa pemberantasan korupsi di era kepemimpinannya tidak pandang bulu dan paling agresif. Indeks persepsi korupsi naik dari 2,0 menjadi 3,2 di tahun 2014.

Adapun uang negara yang berhasil diselamatkan oleh KPK sebesar Rp 1,96 triliun, Polri Rp 2,09 triliun, sedangkan Kejaksaan Rp 13,33 triliun dan 19,06 juta dollar AS.

Tiga slide terakhir menampilkan keberhasilan SBY dalam membangun kerja sama internasional. Setidaknya, sembilan strategic partnership dan sepuluh comprehensive partnership dibangun.

Indonesia juga menempati peringkat ke-17 dunia untuk berkontribusi dalam misi perdamaian PBB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com