Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilkada, BNN Sempat Hentikan Penyelidikan Kasus Bupati Ogan Ilir

Kompas.com - 14/03/2016, 20:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso mengatakan, sejak tiga bulan lalu pihaknya sudah mendapat informasi soal Bupati Ogan Ilir (OI) Ahmad Wazir Noviadi yang kerap memakai narkoba.

Awalnya, pihaknya menangkap salah satu pegawai negeri sipil di Rumah Sakit Jiwa di Palembang. PNS itu disangka mengedarkan narkoba.

PNS itu, kata Budi, mengaku memasok narkoba salah satunya ke Noviandi. Pihaknya lalu melakukan penyelidikan.

(baca: Bupati Ogan Ilir Masih dalam Pengaruh Narkoba, Suka Tersenyum Sendiri)

Namun, kata Budi, penyelidikan dihentikan sementara lantaran Noviandi menjadi calon bupati dalam Pilkada 2015. Langkah itu dilakukan untuk menghindari sangkaan negatif terhadap pihaknya yang dikaitkan dengan Pilkada.

"Kita masih awasi," kata Budi dalam wawancara dengan Kompas TV, Senin (14/3/2016).

Budi mengatakan, saat itu pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses pemeriksaan kesehatan Noviandi sebagai syarat maju Pilkada. Ketika itu, Noviandi dinyatakan bersih dari narkoba.

(baca: Mendagri Minta Dokter dan RS Diusut soal Kasus Narkoba Bupati Ogan Ilir)

"Dinyatakan clear. Walaupun info masyarakat katakan beliau pengguna sudah lama," kata Budi.

Rupanya, tambah Budi, ada info bahwa Noviandi tetap memakai narkoba pascadilantik sebagai kepala daerah. Penyelidikan kemudian dilanjutkan.

(baca: Wakil Bupati Ogan Ilir: Setahu Saya, Bupati Tidak Pakai Narkoba)

Pihaknya kemudian mendapat info ada pemakaian narkoba di rumah pribadi Noviadi di Jalan Musyawarah III, Kelurahan Karanganyar Gandus, Palembang, Minggu (13/3/2016) malam.

Budi menambahkan, petugas BNN menunggu dengan skenario melakukan penangkapan di luar rumah. Namun, setelah keluar, Noviandi kembali ke rumahnya.

(baca: Surya Paloh: Kasus Bupati Ogan Ilir di Luar Batas Toleransi)

"Ketika dikejar dapat perlawanan. Kita temukan 18 orang di area rumah itu. Dengan upaya paksa kita berusaha tangkap, walaupun ada perlawanan," kata Budi.

Saat pemeriksaan, kata Budi, pihaknya tidak menemukan alat bukti. Namun, hasil pemeriksaan urine, lima orang termasuk Noviandi dinyatakan positif menggunakan narkoba.

"Yang positif lima orang kita bawa ke laboratorium BNN untuk diperiksa darah dan rambut," kata mantan Kepala Bareskrim Polri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com