Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Istiqlal dan "Proyek Megalomania" ala Soekarno

Kompas.com - 22/02/2016, 06:06 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran Masjid Istiqlal yang kini tercatat sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara memang tidak bisa lepas dari peran presiden pertama RI, Soekarno.

Pembangunan masjid ini tidak hanya dimulai pada era Soekarno, tapi juga dipimpin oleh proklamator kemerdekaan Indonesia itu.

Bentuk Istiqlal yang megah dan modern memang merupakan hasil keinginan Soekarno untuk menjadikan Jakarta sebagai Ibu Kota dengan bermacam bangunan monumental.

Upaya pembangunan ini dikenal lawan politik Soekarno dengan sebutan "proyek mercusuar". Proyek yang terlihat megah, namun menyisakan ekonomi yang semakin terpuruk.

Megalomania

Soekarno memulai pembangunan masjid Istiqlal pada 24 Agustus 1961, yang ditandai dengan peletakan batu pertama.

Masjid itu dibangun satu periode dengan bangunan monumental lain di Jakarta, seperti Hotel Indonesia, Kompleks DPR/MPR Senayan, dan Gelora Bung Karno.

Dikutip dari artikel Harian Kompas (19/7/1966), Soekarno memang menginginkan Istiqlal menjadi masjid yang terbesar dan terindah di dunia. Tidak hanya itu, masjid itu juga diharapkan kokoh berdiri, "dapat tahan seribu tahun".

Karena itu masjid tidak dibangun dengan berunsur utama kayu. Soekarno memilih pembangunan dengan berbahan stainless, marmer dan keramik.

Soekarno pun memahami bahwa pembangunan itu memerlukan proses yang panjang dan lama. Ini sekaligus untuk menjawab sejumlah pertanyaan mengenai pembangunan masjid itu yang dianggap lambat.

Namun, Soekarno juga sadar bahwa keinginan untuk membuat masjid terbesar itu menuai kritik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com