Ia merancang sebuah aplikasi dan permainan terkait terorisme yang bisa diunduh melalui ponsel Android.
"Yang saya kembangkan ada dua. Pertama, aplikasi bernama 'Stop Terorisme'. Yang kedua, game bernama 'Tumpas Terorisme'," ujar Aji saat meluncurkan kedua program itu di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/1/2016) kemarin.
Aplikasi "Stop Terorisme" adalah sarana komunikasi antara pengguna aplikasi terkait kabar-kabar tentang terorisme. Ada lima tools dalam aplikasi ini.
Pertama, Pelaporan.Fitur ini berfungsi untuk memberikan informasi jika pengguna mengetahui kejadian terkait terorisme. Misalnya, kejadian peledakan bom dan penembakan, bahkan jika pengguna melihat terduga teroris yang masuk daftar pencarian orang.
"Warga yang memberi informasi tidak bisa main-main. Karena dia harus mencantumkan identitas dan nomor KTP agar bisa kami verifikasi," ujar Aji.
Fitur ini terhubung dengan perangkat TI milik Polda Metro Jaya dan Polri untuk memudahkan tindak lanjut.
Ke depan, Aji sedang mengembangkan agar tools ini terhubung sampai ke polda lainnya, hingga tingkat polres dan polsek.
Kedua, fitur Emergency Number. Tools ini berisi nomor telepon semua polsek dan polda. Informasi ini berguna bagi para pengguna yang ingin melaporkan hal terkait terorisme kepada polisi.
"Jadi kalau ada kejadian, warga mau melapor ke polisi, dia tidak perlu repot-repot googling. Dia cukup pencet 'Emergency Number', lalu muncul nomor teleponnya," ujar Aji.
Tools ketiga, News. Tools ini memungkinkan pengguna untuk berbagi tautan berita terkait terorisme dari media massa elektronik.
Keempat, Twitter. Ini adalah sarana bagi pengguna untuk melihat timeline Twitter terkait terorisme.
Terakhir, Forum,sarana pengguna untuk berdiskusi satu sama lain terkait perkembangan terorisme di Tanah Air dan internasional.
"Ini seperti Kaskus. Ada thread-nya, obrolan, tanya jawab. Tidak hanya sesama warga yang ikut, tetapi ada beberapa pejabat Polri yang bisa sharing," ujar dia.
Afif jadi karakter