JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mewacanakan peningkatan anggaran untuk Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.
"Kami rasa-rasanya perlu untuk meningkatkan anggaran untuk tim Densus 88," ujar Badrodin saat dihubungi, Minggu (24/1/2016).
Peningkatan anggaran, kata Badrodin, akan digunakan untuk peningkatan kualitas Densus 88. Caranya, antara lain meng-upgrade peralatan, penambahan personel hingga pelatihan.
Badrodin mengatakan bahwa peristiwa teror di dekat kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016 lalu adalah momen yang melatari keinginan peningkatan anggaran itu.
"Intinya adalah menguatkan antisipasi atas teror apa yang bakal terjadi, walaupun nanti berubah cara dan modusnya," ujar dia.
Peristiwa teror bom dan penembakan tersebut mengenai 33 orang. Dari jumlah itu delapan orang meninggal dunia dan 25 orang mengalami luka.
Pelaku teridentifikasi berjumlah empat orang. Mereka meninggal dalam aksi terornya.
Pasca-kejadian, polisi menangkap 19 orang terduga teroris. Enam orang ditetapkan sebagai tersangka perkara terorisme teror di dekat Sarinah.
Adapun, 12 orang ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan senjata. Namun 12 orang ini tidak terkait bom Sarinah.
Satu orang dilepaskan karena tidak ditemukan unsur pidana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.