Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Mediasi Konflik Arab Saudi-Iran

Kompas.com - 12/01/2016, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk memainkan peran mediasi—mencoba menengahi Arab Saudi dan Iran dalam konflik yang terus memanas. Presiden Joko Widodo menugaskan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Selasa (12/1/2015) ini, untuk menyampaikan surat khusus kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Presiden Iran Hassan Rouhani.

Presiden Jokowi menyatakan, pengiriman utusan khusus (special envoy) menunjukkan keseriusan Indonesia membantu meredakan ketegangan antara Arab Saudi dan Iran. Apakah upaya mediasi itu berhasil atau gagal, jelas banyak faktor yang membuat konflik Arab Saudi-Iran tak mudah diselesaikan. Yang pasti, pengambilan inisiatif untuk memediasi konflik yang kian memuncak di antara kedua negara merupakan langkah yang sepatutnya dilakukan Indonesia.

Selama setahun lebih pemerintahan Jokowi-Kalla, banyak kalangan diplomatik dan pengamat politik luar negeri mengkhawatirkan kecenderungan surutnya aktivisme dan peran Indonesia di kancah politik internasional. Indonesia di bawah pemerintah sekarang mereka nilai cenderung bersikap lebih berorientasi ke dalam (inward looking), tidak lagi banyak melihat ke luar (outward looking) dengan memprioritaskan keterlibatan dan peran Indonesia ikut membangun tatanan internasional lebih damai dan lebih adil.

Menlu Retno membantah assessment itu. Ia menyatakan, kebijakan luar negeri Indonesia kini bisa disebut pro-people foreign policy—memprioritaskan perlindungan bagi WNI yang bekerja sebagai buruh migran di luar negeri. Retno membantah kebijakan ini dimotivasi narrow nationalism atau selfserving interest—nasionalisme sempit guna melayani diri sendiri dengan mengabaikan kepentingan internasional lebih luas. Indonesia tetap asertif dalam politik luar negerinya.

Pada saat sama, perhatian dan energi Presiden Jokowi terfokus pada konsolidasi pemerintah agar dapat mempercepat pembangunan. Namun, kontestasi dan kegaduhan politik yang terus berlanjut menyisakan hanya sedikit ruang bagi Presiden untuk juga meningkatkan peran Indonesia di kancah internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com