1. Tim Sukses Jadi Komisaris BUMN
Awal tahun 2015, Jokowi membuat kejutan dengan menunjuk Diaz Hendropriyono sebagai komisaris PT Telkomsel.
Putra mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono itu juga dikenal sebagai salah satu tokoh tim sukses yang menggerakkan relawan Jokowi selama Pilpres 2014.
(Baca: Hendropriyono Mengaku Tak Ikut Campur Penunjukan Anaknya sebagai Komisaris Telkomsel)
Nuansa penunjukan timses menjadi komisaris BUMN berlanjut saat Jokowi menunjuk menunjuk nama lain. Di antaranya adalah Iman Sugema sebagai komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau Hilmar Farid sebagai komisaris PT Krakatau Steel.
Nama lain yang ditunjuk Jokowi sebagai komisaris BUMN juga menuai kontroversi, karena dianggap "orang partai". Sejumlah nama itu di antaranya adalah kader PDI-P Roy Maningkas sebagai komisaris PT Krakatau Steel, kader Partai Nasdem Jeffery Wurangian sebagai komisaris BRI, dan kader PDI-P Patanahari Siahaan sebagai Komisaris Independen BNI.
Penunjukan Refly Harus sebagai komisaris PT Jasa Marga Tbk juga dipermasalahkan publik. Meski tidak secara resmi tercatat sebagai timses, Refly merupakan staf khusus Menteri Sekretaris Negara Pratikno, yang merupakan orang dekat Jokowi.
(Daftar di tautan ini: 16 Politisi dan Relawan Jokowi Jadi Komisaris, Bahaya Menanti BUMN)
Namun, penunjukan itu dianggap Istana Kepresidenan sesuai dengan proses dan mekanisme, juga menyesuaikan kebutuhan BUMN terkait. (Baca: Timses Dapat Posisi di BUMN, Apa Kata Jokowi?)