JAKARTA, KOMPAs.com - Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan terpilih sebagai salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Perjalanan Basaria menuju kursi pimpinan lembaga anti-korupsi itu sempat menjadi sorotan media. Pasalnya, perempuan yang menjadi perwira tinggi Polri itu adalah calon yang dijagokan oleh Wakil Kepala Polri Komjen Budi Gunawan.
"Dia (Basaria) ini background-nya reserse. Dia sekarang dosen di Sespimti. Bagus orangnya, berwibawa, cantik," ujar Budi pada Juni silam.
Basaria merupakan perwira tinggi Polri yang mengajar di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri di Lembang.
(Baca: ICW: Brigjen Basaria Gunakan Egonya dalam Melihat KPK)
Dia juga adalah sarjana hukum Sepamilsukwan Polri angkatan 1983/1984. Jabatan di bidang reserse pertama dipegangnya saat ia menjadi perwira Unit Satuan Lidik Direktorat Reserse di Mabes Polri pada 1990.
Kemudian, dia menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Narkoba Polda NTB (1997-2000). Karier di bidang reserse berlanjut pada tahun-tahun setelahnya.
Tahun 2000-2004, Basaria menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Narkoba Polda Jawa Barat.
Tahun 2006-2008, dia menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Polda Kepulauan Riau.
(Baca: Brigjen Basaria Usulkan KPK Limpahkan Kasus Korupsi ke Polri-Kejaksaan)
Pangkat bintang satu didapat ketika ia menjabat sebagai Kepala Pusat Provos Divisi Profesi dan Pengamanan Polri pada tahun 2009.
Dia pernah memeriksa mantan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji, soal pelanggaran kode etik. Tahun 2010 hingga saat ini, Basaria menjabat sebagai Widyaiswara Madya Sespim Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.