Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Serukan Pembangunan Semesta Berencana Rancangan Soekarno di Kepri

Kompas.com - 29/11/2015, 20:20 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali menyerukan pola pembangunan semesta berencana.

Kali ini, pola pembangunan itu ia sampaikan kepada calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Soeryo Respationo-Anshar Ahmad di Kota Batam, Minggu (29/11/2015). (Baca juga: Megawati: Katanya Pilkada Serentak Murah, tapi Ternyata Lebih Mahal)

Megawati yakin Soeryo-Anshar menang dalam pilkada Kepulauan Riau. Karena itu, ia ingin keduanya mengaplikasikan pola pembangunan semesta berencana jika terpilih menjadi kepala daerah.

"Menurut saya, belum pernah ada yang bisa membuat buku (pola pembangunan semesta berencana) seperti ini. Di sini sudah disebutkan apa yang dikerjakan tahap demi tahap dalam membangun Indonesia," kata Megawati melalui pernyataan tertulis dari DPP PDI-P, Minggu sore.

Megawati ingin pola pembangunan semesta berencana yang dirancang Presiden Soekarno diaplikasikan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Dokumen yang sama telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

Pada kesempatan sebelumnya, Megawati pernah mengusulkan amandemen terhadap Undang-Undang Dasar RI 1945 untuk mengganti program otonomi daerah. (Baca: Megawati Usul Amandemen UUD 1945 untuk Ganti Program Otonomi Daerah )

Megawati menganggap program otonomi daerah tidak tepat sehingga lebih baik diganti dengan pola pembangunan semesta berencana yang dinilainya dapat menciptakan pembangunan yang terintegrasi antardaerah. 

"Jadi, visi misi calon kepala daerah bukanlah visi misi lima tahunan yang terpisah, namun program pembangungan semesta berencana," ucap Megawati.

Pola pembangunan semesta berencana memuat konsep lengkap pembangunan Indonesia yang berbasis ajaran Trisakti.

Fokus konsepnya adalah terintegerasinya pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia yang berdikari dan tidak ketergantungan impor. (Baca juga: Mega: Secara Filosofi, Parpol Harus Merebut Kekuasaan)

"Saya tidak ingin itu jadi slogan saja. Maka saya minta calon gubernur untuk mendorong Kepulauan Riau menjadi tempat yang menunjukkan kemandirian," kata Megawati.

Dalam kunjungannya ke Kepulauan Riau, Megawati didampingi pengurus pusat PDI-P, di antaranya Prananda Prabowo, Eriko Sotarduga, Sukur Nababan, dan Rieke Diah Pitaloka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com