JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan menyampaikan posisi strategis Indonesia terkait perubahan iklim dalam Konferensi Perubahan Iklim (Conference of Parties/COP) 21 dari Badan PBB untuk perubahan iklim di Paris, Perancis, akhir bulan ini.
"Indonesia adalah salah satu negara pemilik hutan terbesar, tetapi kita juga pada posisi yang secara geografis rentan terhadap perubahan iklim," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (27/11/2015).
Retno menyebutkan, Indonesia rentan terhadap perubahan iklim karena memiliki 17.000 pulau, termasuk pulau-pulau kecil, dan sebagian besar wilayah Nusantara merupakan lautan atau perairan. Di saat bersamaan, Indonesia juga memerlukan ruang untuk meningkatkan pembangunan ekonomi.
"Jadi semua posisi itu kita rangkum untuk disampaikan ke pertemuan tersebut," ujar Retno.
Secara terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan menyampaikan isu mengenai kebakaran lahan gambut dalam COP 21. Presiden menilai kebakaran lahan gambut bukan persoalan Indonesia saja, melainkan juga dunia.
"Indonesia berharap dunia memikirkan persoalan itu. Bukan hanya menyalahkan, dan ketika tidak ada apa-apa, hutan kita dianggap sebagai paru-paru dunia," kata Pramono.
COP 21 untuk pimpinan negara akan berlangsung pada 30 November 2015 di Paris. Berdasarkan catatan Kemenlu RI, ada 147 pimpinan negara yang akan hadir di acara tersebut, termasuk Presiden Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.