Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kini Sulit Masyarakat Papua Percayai Proses yang Dibuat Pejabat di Jakarta"

Kompas.com - 19/11/2015, 19:46 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Papua Resource Center, Amiruddin Al Rahab menilai, kasus Freeport yang menyeret nama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto, membuat kepercayaan masyarakat Papua terhadap pimpinan negara semakin berkurang.

Dia menyayangkan sikap pejabat negara yang tak memikirkan masyarakat Papua.

"Intinya adalah peristiwa itu menciderai kepercayaan, membuat masyarakat di Papua sekarang tak lagi percaya terhadap berbagai proses yang dibuat di Jakarta," kata Amir di kantor KPU, Kamis (19/11/2015).

Ia mengatakan tak tertarik membicarakan lebih jauh tentang dilaporkannya politisi kuat tersebut ke Mahkamah Kehormatan Dewan. (Baca: "Freeport Jalan, Kita 'Happy', Kita Golf, Kita Beli 'Private Jet'" )

Yang paling penting, kata Amir, adalah memulihkan kepercayaan publik terhadap citra pejabat negara, terlebih yang bersangkutan merupakan Ketua DPR RI.

Seharusnya, pejabat negara memberi contoh yang baik bagi anak-anak bangsa, dalam hal ini anak Papua.

Apalagi, masyarakat Papua masih dihadapi persoalan kemiskinan dan minimnya infrastruktur. (Baca: Petisi "Setya Novanto Dipecat" Sudah Diteken 50.000 Pendukung )

"Anda bayangkan anak-anak muda di Papua sekarang melihat, ternyata kalian di Jakarta seperti itu. Di Papua, kalau ke puskesmas saja harus jalan dua hari. Transportasi tidak ada. Bensin bisa sampai 60 ribu satu liter. Tapi orang di Jakarta seperti itu," ujar Amir.

Dengan kejadian ini, menurut Amir, akan sangat sulit mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pejabat negara.

Dia bahkan mengaku pesimis kepercayaan publik akan pulih dalam waktu singkat. (Baca: Jokowi: "Papa Minta Pulsa" Diganti Jadi "Papa Minta Saham" )

"Ya, suram. Dalam waktu pendek saya kira enggak ada cara (mengembalikan kepercayaan publik). Saya tidak melihat ada jalan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com