Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajaran dari Kebakaran Hutan dan Lahan

Kompas.com - 30/10/2015, 18:00 WIB

Berdasarkan kajian itu, tim studi gambut UGM merekomendasikan beberapa hal penting dan mendesak.

Antara lain, tindakan segera dalam kondisi darurat ini untuk pemadaman dan penanganan dampak serta untuk evakuasi dan penanganan korban, baik kesehatan maupun pendidikan bagi siswa di area terdampak.

Berikutnya penegakan hukum dan disinsentif ekonomi. Misalnya dengan memberikan hukuman administrasi termasuk mencabut izin perkebunan dan pembebanan biaya pemulihan lingkungan pada perusahaan.

Hal lain menggugat secara perdata untuk gugatan lingkungan hidup dan pidana untuk pertanggungjawaban pidana korporasi.

Tindakan pencegahan lain adalah penanganan secara sistematis jangka panjang dengan meninjau ulang dan menyempurnakan rencana induk pengembangan kawasan lahan gambut, penataan ulang atau pembenahan tata ruang lahan gambut, mengaudit saluran/kanal, dan menyempurnakan tata kelola tata air di lahan gambut.

Selain itu, mendesak untuk membuka data dan akses hasil pemantauan lingkungan di lahan gambut, yang sebenarnya tersebar di pelbagai instansi terkait.

Data gambut

Data tersebut berupa data kondisi dan sebaran gambut, kondisi dan sebaran air bawah tanah di lahan gambut, serta sebaran kanal dan kualitas lingkungan yang seharusnya terpantau oleh institusi yang memanfaatkan lahan gambut selama bertahun-tahun.

Data perlu diintegrasikan dan diakumulasikan untuk menggambarkan kondisi permukaan dan bawah permukaan lahan gambut serta perubahannya sehingga dapat memprediksi risiko dan mengupayakan mitigasi yang tepat.

Di era serba digital ini, seharusnya data integrasi mudah dilakukan dan diakses secara real time, baik melalui situs web maupun media sosial.

Dengan demikian, data kunci berupa perubahan kelembaban gambut ataupun muka air tanah, profil dan ketebalan gambut, serta data yang berdampak langsung pada publik, seperti curah hujan, kualitas, dan suhu udara di kawasan lahan gambut, dapat dipantau langsung secara real time dari dash board melalui berbagai media sosial atau situs web pemerintah.

Dengan cara itu, semua pihak dapat dengan mudah ikut memantau berbagai gejala yang membahayakan sebelum bencana terjadi dan dapat segera diupayakan peringatan dini, mitigasi, ataupun pengurangan risiko secara tepat.

Sangat disayangkan bahwa kekuatan Indonesia sebagai masyarakat digital, dengan jumlah telepon pintar melampaui jumlah penduduk di beberapa lokasi yang berpotensi kebakaran lahan, ternyata belum dapat memanfaatkan kekuatan ini hanya karena sistem pemantauan dan peringatan dini gambut belum terbentuk dengan dukungan data terintegrasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com