"Pertama, tim pencari data mulai menghimpun data jemaah haji Indonesia yang belum kembali ke kloternya sejak peristiwa Mina," ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Arsyad Hidayat, melalui siaran pers, Rabu (30/9/2015).
Mulai hari ini, tim pengumpul data secara intensif mulai berkeliling ke beberapa kloter untuk mendapatkan laporan-laporan terbaru terkait dengan beberapa kloter yang jemaahnya belum kembali.
Selanjutnya, tim penelusuran mulai mengunjungi beberapa rumah sakit di Arab Saudi, seperti RS Mina Al Wadi, RS Mina Al Jisr, RS Zahir, RS Syisyah, dan RS Militer di Awali. Selain itu, tim penelusuran juga mengunjungi rumah sakit di luar Kota Mekkah, misalnya RS Garda Nasional di Jeddah dan RS Hada di Thaif.
Sementara itu, tim identifikasi mulai melakukan proses identifikasi jenazah di Majma’ Ath-Thawari Bil Mu'aishim. Menurut Arsyad, ada dua pola yang digunakan dalam mengidentifikasi jenazah. Pertama, identifikasi melalui file yang berisi data pelengkap jemaah berupa gelang, tas, syal, DAPIH (Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji), kartu petunjuk bus, kartu petunjuk hotel, da yang lainnya.
"Jika itu ditemukan, maka akan mempermudah identifikasi jenazah korban. Kalau tidak, identifikasi dilakukan dengan mengkonfirmasi jenazah melalui ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu dan keluarga jenazah di kloter tersebut,” kata Arsyad.
Tim ini juga bekerja sama dengan tim Disaster Victim Identification (DVI) Arab Saudi untuk mendapatkan data-data sidik jari jemaah haji Indonesia yang sudah diambil ketika tiba di Bandara Arab Saudi. Hal ini dilakukan karena mulai terjadi perubahan fisik jenazah, sehingga menyulitkan proses identifikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.