Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Penghambat Proses Identifikasi Jenazah Korban Musibah di Mina

Kompas.com - 28/09/2015, 10:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan, proses identifikasi korban musibah di Mina, Arab Saudi, membutuhkan proses yang cukup lama. Menurut Abdul, ada sejumlah hal yang menghambat proses identifikasi korban.

Pertama, sebut Abdul, selama dua hari setelah kejadian, Pemerintah Arab Saudi menutup akses untuk mendapatkan data-data awal korban. Alasannya, mereka sedang proses evakuasi dan identifikasi awal.

"Kami baru mendapatkan akses ke tempat pemulasaraan jenazah pada tanggal 25 September 2015 pukul 23.00 WAS," ujar Abdul melalui siaran pers, Senin (28/9/2015).

Berdasarkan hasil identifikasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Senin pagi, telah teridentifikasi 41 orang jemaah haji Indonesia meninggal dunia.

Kemudian, Abdul menilai, proses identifikasi dan pencocokan data relatif tidak mudah karena foto kondisi jenazah yang berbeda dengan foto pada Siskohat dan E-Hajj. Tim pun melakukan inventarisasi foto-foto yang diduga memiliki kemiripan dengan wajah-wajah jenazah. (Baca: Tragedi Mina, Arab Saudi, dan Iran Saling Menyalahkan)

Ketiga, kata Abdul, banyak foto tanpa disertai identitas yang meyakinkan bahwa yang bersangkutan adalah jemaah haji Indonesia.

"Padahal, diperlukan proses pengecekan data dan file pendukung yang memperkuat dugaan bahwa jemaah tersebut adalah jemaah haji Indonesia, baik berupa gelang jemaah, sobekan DAPIH, identitas maktab, kartu bis, tas paspor, aksesori syal, kain ihram, kain kerudung, pakaian, dan lain sebagainya," kata Abdul.

Abdul mengatakan, perlu adanya prinsip kehati-hatian dalam mengidentifikasi korban agar tidak terjadi kesalahan penyampaian informasi kepada keluarga jemaah haji. (Baca: Dua Hari yang Sangat Melelahkan dan Penuh Bahaya)

Dari proses identifikasi yang berlangsung selama tiga hari terakhir, Abdul memetakan tiga kriteria korban dalam peristiwa ini, yaitu jemaah yang meninggal dunia, jemaah yang cedera, dan yang belum kembali ke pemondokan.

Abdul mengatakan, jemaah haji Indonesia yang belum kembali ke pemondokan sebanyak 82 orang. Adapun jemaah haji Indonesia yang dirawat di rumah sakit berjumlah 10 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com