"Wibawa kita akan semakin melorot di mata negara sahabat, kedaulatan kita juga akan terancam, maka kita perlu tegas," ujar Tantowi, saat ditemui di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Tantowi mengatakan, kewenangan pengaturan wilayah udara (Flight Information Region) Singapura di beberapa wilayah udara Indonesia seperti di sekitar Natuna dan perbatasan Kalimantan Utara dengan Serawak, Malaysia, merupakan masalah yang perlu dibicarakan antara kedua pihak. Namun, yang menjadi masalah, Indonesia sendiri juga menguasai beberapa wilayah udara yang menjangkau hingga negara lain.
Meski demikian, sebut Tantowi, apa pun yang dapat dikatakan sebagai pelanggaran wilayah, Pemerintah Indonesia perlu melayangkan nota protes kepada negara yang bersangkutan. Dalam hal ini, permasalahan itu tidak lagi berbicara soal kepentingan bisnis, tetapi lebih pada kedaulatan negara.
"Kalau kata Panglima TNI kita akan mengusir, itu sikap tegas. Kta tidak akan kompromi," kata Tantowi.
Singapura diketahui kerap melakukan latihan militer di wilayah Indonesia karena tidak memiliki wilayah udara yang cukup luas. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun memastikan akan mengusir pasukan Singapura karena belum menyampaikan izin ke Pemerintah Indonesia. Namun, upaya pengawasan teritori di Indonesia menghadapi kesulitan. Hal ini disebabkan Singapura menguasai sistem Flight Information Region (FIR) atau sistem pelayanan udara untuk wilayah udara Indonesia di sekitar Natuna dan perbatasan Kalimantan Utara dengan Serawak, Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.