Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep HAM Masih Elitis

Kompas.com - 07/09/2015, 15:06 WIB

"Konsep mengenai HAM tidak dihafal, tetapi menjadi nilai yang terinternalisasi oleh siswa. Jadi, siswa mengenal, mempraktikkan nilai HAM sesuai dengan umurnya. Jadi, ada nilai dan pengetahuan. Kalau sejak kecil mereka terinternalisasi HAM dengan kuat, mereka tidak akan jadi pelanggar atau korban HAM," kata Salma.

Akademisi Universitas Brawijaya, Malang, yang juga penggiat HAM, Haris El Mahdi, mengatakan, modul itu merupakan sebuah gerakan membuka memori kolektif banyak orang melalui pendidikan. HAM, menurut Haris, adalah sesuatu yang elitis. Dengan dimasukkan ke dalam kurikulum, diharapkan HAM bisa diketahui oleh banyak orang sedini mungkin.

"Kalau bisa ada juga modul untuk anak-anak SD. Saya dulu punya saran, buatlah komik tentang HAM. Itu memudahkan orang memahami HAM. HAM seolah-olah penghilangan orang. Padahal, tidak seelite itu. Kita punya rumah, tetapi diterobos oleh orang, itu sudah melanggar HAM," ujarnya.

Menurut Haris, karena pembelajaran HAM selama ini terlalu elitis, ini tidak bisa membumi. Siswa masih mengalami kesulitan untuk mengonstruksikan konsep HAM.

Memang penting untuk terus menyuarakan dan menyadarkan tentang hak-hak dasar yang dijamin konstitusi. Agar HAM tidak lagi menjadi isu tingkatan elite, tetapi juga seluruh masyarakat awam. Rasanya, itu pula yang diinginkan Munir dan para pahlawan HAM lainnya. (WER)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 September 2015, di halaman 3 dengan judul "Konsep HAM Masih Elitis".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com