Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW Serahkan 23 Calon Pimpinan KPK yang Diduga Bermasalah

Kompas.com - 11/08/2015, 13:34 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch menyerahkan laporan investigasi terhadap 23 nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang diduga bermasalah kepada Panitia Seleksi Capim KPK. Laporan tersebut diperoleh dari hasil investigasi ICW yang dilakukan dua pekan terakhir.

"Kami lakukan tracking sejak 26 Juli kemarin di berbagai wilayah. Dari hasil tracking kami temukan banyak capim KPK yang integritasnya diragukan," kata Koordinator Divisi Investigasi ICW Febri Hendri di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (11/8/2025).

Ia menjelaskan, ada tiga indikator yang menjadi bahan penilaian ICW, yaitu integritas, kualitas dan administrasi. Dari hasil penelusuran, beberapa persoalan yang menjadi sorotan diantaranya adanya calon yang diduga melakukan penyalahgunaan wewenang, plagiarsme dalam membuat makalah ilmiah, ketimpangan aset yang dimiliki dengan penghasilan yang diterima, serta adanya dugaan calon yang berafiliasi dengan parpol.

Febri menambahkan, penelusuran yang dilakukan ICW sebenarnya belum rampung. Keterbatasan waktu serta sumber daya manusia yang dimiliki menjadi kendala kurang optimalnya proses penelusuran tersebut. (baca: Pimpinan KPK Tidak Harus dari Polri atau Kejaksaan)

"Seharusnya setiap calon itu kan di-tracking sama tiga orang," ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Pansel KPK Betty Alisjhabana mengatakan, dalam proses penelusuran ini, Pansel sebelumnya telah bekerjasama dengan sejumlah instansi seperti Polri, Kejaksaan Agung, PPATK, Ditjen Pajak dan BIN.

Hingga kini tinggal Polri dan Ditjen Pajak yang belum menyerahkan laporan hasil penelusuran seperti yang diminta Pansel sebelumnya. (baca: Kabareskrim Jamin Penelusuran Rekam Jejak Capim KPK)

Sementara itu, terkait laporan yang diserahkan ICW, Betty mengatakan, 23 orang yang datanya diserahkan hari ini merupakan data dari orang yang diduga memiliki sejumlah persoalan versi ICW. Meski demikian, untuk mengambil keputusan, Pansel akan mempertimbangkan seluruh laporan yang diterima.

"23 yang disampaikan ICW ini memang diduga bermasalah," ujarnya.

Ketua Pansel KPK Destry Damayanti sebelumnya mengaku sudah menerima 3.000 masukan dari masyarakat soal 48 calon pimpinan KPK. Pada 31 Agustus nanti, Pansel KPK sudah harus menyerahkan delapan orang nama kepada Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com