Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim: Kasus Pimpinan KY Dibatalkan jika Laporan Dicabut

Kompas.com - 14/07/2015, 11:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso mengatakan, status tersangka dua komisioner Komisi Yudisial (KY) di Direktorat Tindak Pidana Umum bisa batal asalkan pelapor mencabut laporannya.

"Karena ini delik aduan, kalau laporan dicabut, ya selesai sudah (status tersangka batal)," ujar Budi saat ditemui di Kompleks Mabes TNI Jakarta, Selasa (14/7/2015).

Namun, pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan bahwa pencabutan suatu laporan perkara bukanlah campur tangan penyidik Polri. Tindakan itu murni hak dan inisiatif dari pelapor sendiri.

Buwas kembali menegaskan bahwa proses hukum terhadap dua komisioner KY bukanlah rekayasa atau kriminalisasi seperti yang saat ini berkembang di publik. Buwas menegaskan bahwa proses itu murni penegakan hukum. Buwas pun mengaku tak mempersoalkan jika berkembang isu Polri melemahkan KY.

"Ya itu sudah biasalah. Waktu nangkap pimpinan KPK dibilang kriminalisasi, rekayasa, jelas tidaklah. Kami profesional," ujar Buwas.

Diberitakan sebelumnya, penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menetapkan Ketua KY Suparman Marzuki dan komisioner KY Taufiqurrohman Syahuri sebagai tersangka pencemaran nama baik hakim Sarpin Rizaldi. (Baca: ICJR Minta MA Desak Sarpin Cabut Laporan di Bareskrim)

Sebelumnya, Sarpin melaporkan Suparman dan Taufiqurrohman ke Bareskrim Polri karena lantaran dianggap telah mencemarkan nama baiknya soal putusan praperadilan yang diajukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan. (Baca: Sarpin Belum Pertimbangkan Cabut Laporan Atas Dua Komisioner KY)

Melalui siaran pers, Minggu (12/7/2015), peneliti Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia, Dio Ashar, mengatakan, penetapan itu terkesan ganjil mengingat kedua komisioner tersebut mengeluarkan pernyataan dalam rangka melaksanakan tugas KY. (Baca: Kabareskrim: Boleh Damai asal Hakim Sarpin Cabut Laporan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com