Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wantimpres: Yang Jelek Juga Kami Laporkan ke Presiden

Kompas.com - 06/07/2015, 13:20 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih didampingi anggota Wantimpres, Sidharto Danusubroto, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Jakarta, Senin (6/7/2015). Dalam pertemuan itu, Wantimpres memberikan masukan terkait isu ekonomi dan politik kepada Presiden Jokowi.

"Bahas soal bangsa, semuanya. Kami sudah tua-tua ini, yang baik, yang jelek, kami laporkan semua," kata Sidharto saat dijumpai setelah pertemuan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Sidharto mengungkapkan, Presiden Jokowi perlu dibantu oleh orang-orang yang bekerja tulus untuk negara tanpa ada niat mencari keuntungan pribadi atau kelompoknya. Bagi Sidharto, pemerintahan Jokowi perlu mendapat kepercayaan dari dalam dan luar negeri.

"Pemerintahan Jokowi ini perlu membangun trust. Ini idealnya, kanan kiri Pak Presiden harus dibantu orang yang selesai dengan hidupnya, dengan keluarganya," ucap mantan Ketua MPR RI tersebut.

Meski demikian, Sidharto enggan menyebutkan lebih detail mengenai substansi pembicaraannya dengan Presiden. Ia juga menampik memberikan masukan terkait perombakan kabinet atau penilaian kinerja menteri-menteri tertentu.

"Saya enggak komentar. Trust itu luas sekali, mencakup dalam dan luar negeri. Ekonomi ini terkait dengan trust," ucapnya.

Jika Sidharto memberikan masukan terkait isu politik, maka Sri lebih banyak memberikan masukan terkait isu ekonomi kepada Presiden Jokowi. Sri menilai, banyak sisi yang perlu disempurnakan terkait upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami enggak secara khusus bahas kinerja menteri. Namun, kami memberikan pertimbangan dan nasihat bagaimana memperbaiki kinerja ekonomi kita agar bisa kompetitif," ungkap Sri.

Saat menemui Presiden, Wantimpres hanya diwakili oleh Sri dan Sidharto. Namun, keduanya tidak menjawab saat ditanya apakah pertemuan itu merupakan inisiatif Wantimpres atau karena ada undangan dari Presiden Jokowi. Pertemuan berlangsung lebih dari satu jam dan tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com