Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agun: Pengesahan Peraturan Dana Aspirasi Dipaksakan

Kompas.com - 24/06/2015, 09:05 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua DPP Golkar hasil Munas Jakarta Agun Gunandjar Sudarsa menilai, proses pengambilan keputusan terkait Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) atau dana aspirasi terkesan dipaksakan. Usulan itu disahkan dalam rapat paripurna DPR pada Selasa (23/6/2015) kemarin. (Baca: Soal Dana Aspirasi, Nasdem, PDI-P, dan Hanura Akan Lobi Jokowi)

Menurut dia, meski ada tiga fraksi yang menyatakan tidak setuju pembahasan peraturan itu dilanjutkan, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang memimpin rapat tersebut tetap mengesahkan tanpa melakukan voting.

"Keputusannya dipaksakan dan tidak menggunakan pemungutan suara. Jangankan tiga fraksi, satu anggota saja tidak setuju maka harus dilakukan voting karena tidak didapatkan aklamasi," kata Agun, melalui pesan singkat, Rabu (24/6/2015).

Dalam rapat paripurna, Selasa (23/6/2015) kemarin, Agun bersama tiga fraksi di DPR menolak melanjutkan pembahasan program yang akrab disebut dana aspirasi tersebut. Ketiga fraksi yang menolak itu adalah Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Hanura, dan Fraksi Nasdem. (Baca: Ketua DPR: Penggunaan Dana Aspirasi Akan Diawasi BPK dan KPK)

"Hal ini tidak bisa dibiarkan terus menerus cara-cara pengambilan keputusan seperti ini, tidak menempuh terlebih dahulu musyawarah untuk mencapai mufakat," kata dia.

Lebih jauh, ia mengatakan, program dana aspirasi ini hanya akan menjadi alat pencitraan anggota DPR di dapil dan merugikan calon anggota legislatif baru yang maju di dapil tersebut. Dari sisi keadilan, program ini juga dianggap tidak mampu memberikan pemerataan bagi daerah-daerah lain di luar Pulau Jawa. Alasannya, mayoritas anggota DPR RI saat ini berasal dari Jawa, sehingga dikhawatirkan terdapat disparitas besar dalam penyaluran anggaran program tersebut. (Baca: Hanura: Anggota DPR seperti Berjualan Menggunakan Uang Rakyat)

"Program ini juga akan menjadi kongkalikong yang rawan korupsi. Dan bagi intern partai akan semakin menguatkan posisi tawar elit partai," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com