Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutan Dipinjami Rumah Seharga Rp 2,7 Miliar untuk Posko Pemenangan Pilkada

Kompas.com - 10/06/2015, 15:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisaris Utama PT SAM Mitra Mandiri Saleh Abdul Malik membenarkan isi berita acara pemeriksaan yang menyatakan bahwa mantan Ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bhatogana kerap membantunya mendapat keringanan hukuman saat menjadi terpidana. Saleh merupakan mantan terpidana kasus dugaan korupsi proyek Customer Management Service (CMS) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Jawa Timur.

Dalam BAP yang dibacakan jaksa Dody Sukmono, dinyatakan bahwa Saleh meminta bantuan Sutan yang sudah dikenalnya sejak lama untuk mendapatkan remisi, asimilasi, dan pembebasan bersyarat. Ia berharap Sutan dapat membantunya karena Sutan merupakan kader Partai Demokrat, partai penguasa pemerintahan saat itu.

"Saat itu, Sutan Bhatoegana berasal dari Partai Demokrat. Dalam menjalani penahanan di Sukamiskin, Sutan Bhatoegana selalu mengunjungi saya, menyampaikan hak-hak saya untuk mengajukan remisi, asimilasi, dan bebas bersyarat kepada pihak lapas," ujar jaksa Dody saat membacakan BAP Saleh di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (10/6/2015).

Dalam BAP, Saleh mengaku haknya mendapatkan keringanan hukuman di Lapas Sukamiskin dipersulit sehingga meminta bantuan Sutan. Jaksa Dody lantas mengonfirmasi isi BAP tersebut kepada Saleh.

"Benar itu?" tanya jaksa Dody. "Betul semua," jawab Saleh membenarkan.

Untuk membalas bantuan tersebut, Saleh kemudian meminjamkan rumah yang secara khusus dibelinya untuk dijadikan posko pencalonan Sutan menjadi gubernur Sumatera Selatan. Saat itu, kata Saleh, ia hanya meminjamkan rumah itu kepada Sutan, bukan memberikannya.

"Saya beli khusus buat dipakai untuk poskonya Pak Sutan jadi calon gubernur. Statusnya saya pinjamkan," kata Saleh.

Rumah tersebut berada di Jalan Kenanga Raya Nomor 87 di Tanjungsari, Kota Medan. Saleh mengatakan, saat ini rumah tersebut tidak ditempatinya dan masih dijadikan posko. Ia pun menyerahkan kepada Sutan untuk mengurusnya.

"Tapi kan toh saya tidak tinggal di sana. Biar saja Pak Sutan yang urus, silakan saja," ujar dia.

Saleh mengatakan, rumah tersebut dibelinya sekitar awal tahun 2013 sebesar Rp 2,7 miliar yang dibayarkan secara bertahap. Karena saat itu Saleh berada di luar negeri, pembayaran rumah tersebut dikeluarkan oleh PT Realindo, induk perusahaan PT SAM Mitra Mandiri.

"Saya bilang ke Pak Sutan kalau nanti ada pembayaran-pembayaran lagi karena itu kan sistemnya cicilan. Kalau saya tidak di Jakarta, Saudara talangin dulu nanti saya ganti. Sudah saya ganti semua," kata Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com