JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR Didik Mukrianto menilai keterangan mantan Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana dalam persidangan, yang menyebut-nyebut nama Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, tidak mengandung nilai kebenaran. Menurut dia, keterangan itu hanyalah didasarkan kepada asumsi dan khayalan.
"Sutan sudah kehilangan rasionalitas. Keterangannya tidak mengandung kebenaran. Bahkan Pak Rudi Rubiandini membantah semua yang disampaikan Sutan. Keterangan Pak Rudi itulah fakta persidangan yang benar," kata Didik, Sabtu (6/6/2015).
Didik mengatakan, Sutan terkesan berusaha membangun sebuah konstruksi khayalannya untuk mengaburkan dan mengalihkan tanggung jawab hukum tanpa dasar yang bisa dipertanggungjawabkan. "Karena korelasi dan konektifitas antara keterangannya dengan khayalannya tentang Mas Ibas tidak bisa dia buktikan secara hukum, bisa jadi Sutan hanya ingin mencoba mendesain pengalihan substansi perkara yang sedang dihadapinya," ucap dia.
Atas dasar itu, lanjut Didik, terlalu mengada-ada dan berlebihan menganggap keterangan Sutan mempunyai nilai material dalam konteks pembuktian. Didik yakin bahwa para hakim dan penegak hukum lainnya tetap obyektif dan proporsional dalam menyikapi keterangan Sutan.
Menurut Didik, tidak mungkin asumsi atau keterangan terdakwa, yang kebenarannya dibantah oleh saksi lain dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya, akan dijadikan alat bukti atau fakta material dalam mengungkap suatu perkara.
"Dalam sistem hukum mana pun, tidak mungkin hukum bisa menjangkau pihak-pihak yang tidak ada sangkut paut dan korelasinya. Tidak ada seorang pun yang bisa dipidana tanpa ada tindak pidana yang dilakukannya," kata Didik.
Pada sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (4/6/2015), Sutan membeberkan rencana pertemuan yang dilakukan Ibas dengan mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini terkait proyek migas. Rencana pertemuan antara Ibas dan Rudi, kata Sutan, dilakukan di gedung Raffles di kawasan Cibubur. Menurut Sutan, pertemuan di Raffles itu direncanakan oleh teman Ibas, yakni Direktur PT Rajawali Swiber Cakrawala Deni Karmaina.
"Saya waktu itu diundang oleh Deni membawa nama Ibas, waktu itu Eka (Putra) mengontak saya yang katakan Ibas mau ketemu (di Raffles)," ujar Sutan. (Baca Sutan Bhatoegana Ungkap Pertemuannya dengan Rudi Rubiandini dan Ibas)
Namun, menurut Sutan, pertemuan itu batal karena Ibas yang tak juga datang ke tempat yang sudah ditentukan itu. Menurut dia, di tempat yang sama justru ada Bendahara Umum Demokrat Sartono Utomo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.