Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersaksi di Praperadilan, Abraham Ungkap Alasan Novel Tak Penuhi Panggilan Polri

Kompas.com - 04/06/2015, 21:18 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad mengatakan, penyidik KPK Novel Baswedan tengah berada di Manado saat dipanggil pertama kali guna menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. Keberadaan Novel di Manado dalam ragka menjalankan tugasnya sabagai penyidik.

Abraham mengatakan, surat panggilan dari penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri saat itu tiba di KPK pada 16 Februari 2015, bersamaan dengan tugas di Manado yang tengah dilakukan Novel.

"Sehingga tidak memungkinkan Novel memenuhi panggilan karena jarak Jakarta-Manado cukup jauh," kata Abraham, saat memberikan keterangan sebagai saksi, dalam sidang lanjutan gugatan praperadilan yang diajukan Novel terhadap Polri, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (4/6/2015).

Namun, menurut Abraham, ia sudah mengirimkan surat jawaban ke Polri yang menyatakan Novel tak dapat memenuhi panggilan paling tidak hingga 20 Februari 2015. Alasannya, dibutuhkan waktu antara 2-3 hari bagi penyidik yang bekerja di luar kota.

"Kebiasaan di KPK kalau kita tugaskan penyidik itu kita ambil jarak 2-3 hari," ujarnya.

Sementara itu, dalam pemanggilan kedua pada 26 Februari 2015, Novel juga kembali tak hadir. Namun, Abraham mengaku, tidak tahu dimana keberadaan Novel saat itu.

"Walau pun yang kedua saya sudah dinonaktifkan, tetapi saya tahu bahwa pimpinan KPK juga kirim surat agak mirip untuk penundaan," ujar Abraham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com