Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Adat Sarankan Libatkan LPSK dan Komnas HAM Ungkap Kasus Paniai

Kompas.com - 02/06/2015, 08:45 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Dewan Adat Daerah Kabupaten Paniai, Papua, menyarankan kepada tim gabungan Polri dan Polda Papua untuk melibatkan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban serta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dalam pengambilan dan pengumpulan keterangan terkait kasus kekerasan di Paniai.

"Ada baiknya, tim tersebut melibatkan Komnas HAM dan LPSK agar hasil di lapangan lebih akurat dan detail," kata Ketua Dewan Adad Daerah Paniai Jhon NR Gobay di Kota Jayapura, Papua, Selasa (2/6/2015).

Gobay berharap keterlibatan Komnas HAM dan LPSK dalam penanganan kasus ini dapat menghindarkan persepsi buruk di tengah masyarakat. Keterlibatan kedua lembaga itu juga diharapkan dapat mendorong saksi untuk memberikan keterangan tanpa rasa takut.

Gobay mengatakan, kasus kekerasan Paniai di lapangan Karel Gobay, Kabupaten Paniai, Papua, pada 8 Desember 2014 telah menewaskan lima warga sipil. Korban bernama Yulianus Yeimo (17), Apinus Gobai (16), Simon Degei (17), dan Alpius You (18), dan seorang warga sipil lain. Insiden itu juga melukai 18 orang korban yang sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat.

"Berdasarkan hasil investigasi tim solidaritas, juga Komnas HAM RI pusat, diduga pelaku penembakan adalah aparat negara dari sejumlah satuan yang bertugas di Paniai pada waktu kekerasan itu terjadi," katanya.

Gobay meminta kepada Kapolri dan Panglima TNI dan jajaran di bawahnya untuk menghentikan proses pemeriksaan saksi dan korban sambil menunggu LPSK dan Komnas HAM. Ia menekankan perlunya sikap kooperatif dalam mengusut tuntas masalah ini dengan menghadirkan para pelaku dan saksi dari unsur militer untuk dimintai keterangan oleh tim ad hoc kasus Paniai.

Ia juga mendesak lembaga swadaya masyarakat seperti Kontras, LBH, GKI Papua, GKIP, Koalisi Masyarakat Sipil Papua, serta lembaga-lembaga HAM internasional seperti Amnesty International, Human Rights Watch, dan PBB untuk segera meminta Kapolri dan Panglima TNI agar menghentikan upaya pemeriksaan saksi tanpa di damping LPSK. Gobay mengklaim telah menyurati Presiden Joko Widodo agar peristiwa Paniai diselesaikan secara tuntas dan menyeluruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com