Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Djarum Sirnas 2015: Catatan Juara dari Jakarta

Kompas.com - 18/05/2015, 08:44 WIB
Anju Christian

Penulis

Ibu kota tak cuma menyisakan suka, tapi juga sedikit duka. Satu-satunya wakil Pelatnas Cipayung di partai puncak, Meirisa Cindy dan Nisak Puji Lestari, gagal pada final ganda dewasa putri. Mereka kalah dari Dian Fitriani dan Nadya Melati yang mewakili Pertamina Fastron, dua set langsung.

Meirisa menceritakan setelah pertandingan kalau performanya kurang maksimal. "Pergelangan tangan saya sedikit sakit saat bertanding tadi. Sayang sekali. Padahal harusnya bisa lebih mengimbangi permainan lawan," aku Meirisa.

Akan tetapi, Nisak mengingatkan kalau kiprah di Jakarta sudah melampaui ekspektasi. Sejatinya, mereka hanya membidik semifinal. "Semoga bisa lebih baik lagi di Bogor," ujarnya.

Kisah Nisak dan Meirisa juga dialami Hera Desiana Rachmawati di final tunggal dewasa putri. Setelah bertahan dalam dua set, atlet dari Mutiara Cardinal Bandung ini terpaksa mengakhiri set ketiga secara prematur karena kondisi fisiknya tak memungkinkan.
 
Kecewa tak cuma dirasakan Desiana, tapi juga sang lawan, Ganis Nurahmadani, bersimpati. "Awalnya, saya nothing to lose karena permainannya bagus meski sudah keluar dari Pelatnas. Sebenarnya kalau memang menang, saya maunya sampai selesai," katanya.

Majukan Bulu Tangkis Nasional

Banyak hal yang lebih penting ketimbang medali, hadiah total Rp 220 juta setiap seri, atau gengsi. Bagi atlet terutama yang muda, turnamen ini bisa menambah jam terbang. Sedangkan bagi pebulu tangkis nasional, ajang ini bisa jadi harapan untuk mendongkrak prestasi yang tengah redup belakangan.

Prestasi memang tak instan. Butuh pembinaan berjenjang untuk mencapainya. Itu disadari betul oleh Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan.

"Ajang Sirnas diharapkan bisa menjadi sebuah tolok ukur efektivitas pembinaan yang berkesinambungan di tanah air. Di samping itu, ini juga bisa memberikan kesempatan dan menguji kemampuan pemain muda di daerah untuk bertanding dengan pemain top nasional yang punya peringkat tinggi," papar Gita.

Sementara itu, mantan pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat, lebih menyoroti kontinuitas dan intensitas pertandingan guna membentuk pemain hingga mencapai level atas. Menurut Taufik, Djarum Sirkuit Nasional memberi kontribusi cukup besar.

"Pertandingan jadi semakin banyak dengan adanya Sirnas ini. Pastinya jam terbang pemain muda bertambah. Selain itu, pemain juga harus membenahi metode latihan, mental, fisik dan gizi. Sebab, sistem di Pelatnas sejauh ini masih monoton," ujar Taufik saat hadir di GOR Asia Afrika, Sabtu (16/5/2015).

Guna melihat kembalinya kejayaan bulu tangkis Indonesia, publik memang harus bersabar. Selama masa penantian, PBSI juga harus berbenah. Namun, stakeholder lain juga tak boleh berdiam diri. Jika boleh meminjam penuturan Tan Joe Hoek saat dianugerahi lifetime achievement pada 10 April lalu, "Swasta harus terlibat. Olahraga semakin mahal dan pemerintah tak bisa sendiri."

Hasil lengkap Sirkuit Nasional edisi Jakarta bisa dilihat di >>> http://www.djarumbadminton.com/sirkuit-nasional/info-kejuaraan/jadwal-pertandingan/#!/schedule/79/2015-05-16 (Adv)

Editor : JaluWisnuWirajati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com