JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Marciano Norman akan membantu semaksimal mungkin mengusut kasus pelanggaran hak asasi manusia berat di masa lalu.
"Kita (BIN) akan membantu semaksimal kita nanti," ujar Marciano di kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta pada Selasa (21/4/2015).
Marciano mengatakan, pengusutan kasus pelanggaran HAM berat merupakan langkah baru pemerintah yang patut diapresiasi positif. Ia berharap pengusutan itu mampu memberi dampak positif bagi bangsa.
"Kalau ini diselesaikan kan, jadi langkah yang bagus," lanjut Marciano.
Marciano enggan menjabarkan apa langkah-langkah BIN dalam membantu menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu di Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla membentuk tim mengusut pelanggaran HAM berat di masa lalu. Pembentukan tim itu adalah arahan langsung Presiden Joko Widodo. Selasa siang, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Jaksa Agung HM Prasetyo, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti, Kepala Badan Intelejen Negara Marchiano Norman, perwakilan Panglima TNI dan para komisioner Komnas HAM menggelar rapat koordinasi di ruangan Jaksa Agung.
Setelah tim dibentuk, akan dilaporkan lagi ke Presiden. Konkretnya, ada tujuh kasus yang akan diprioritaskan untuk diusut, yakni kasus Talangsari, Wamena, Wasior, penghilangan paksa orang, penembak misterius, G30S/PKI dan kerusuhan Mei 1998.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.