Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputusan Menkumham soal Golkar Dinilai Picu Konflik di Daerah

Kompas.com - 16/03/2015, 21:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasona H Laoly yang mengakui kepemimpinan Golkar kubu Agung Laksono, memicu konflik internal partai itu di daerah.

"Kebijakan Menkumham dapat memicu konflik di akar rumput karena belum seminggu kebijakan itu keluar namun sudah muncul konflik di daerah," kata Bambang dalam konferensi pers di Ruang Rapat Fraksi Partai Golkar di DPR RI, Jakarta, Senin (16/3/2015).

Dia menjelaskan ada contoh kasus di daerah yang kepengurusannya pecah karena satu pihak menerima Plt dari kubu Ancol dan pihak lainnya merasa masih sah menjadi pengurus.

Menurut dia hal itu bisa menimbulkan pendudukan dari kubu yang mendapat mandat dari Munas Ancol.

"Karena itu kenapa kami mendorong hak angket karena ini masalah bangsa. Ini seperti konflik horizontal yang terjadi di tubuh PDI, bayangkan (efek keputusan Menkumham) di tingkat bawah kubu PPP saling serang dan juga kubu di Golkar," ujarnya.

Bambang menduga ada pihak yang mengambil keuntungan dari konflik di internal partainya dan menggunakan Menkumham sebagai pelatuknya.

Dia juga menilai kelompok itu memanfaatkan kondisi instabilitas di Golkar sehingga bisa lebih siap menghadapi Pilkada serentak yang mulai dilaksanakan Desember 2015.

"Tahun ini ada sekitar 200 Pilkada dan mulai Juni 2015 pendaftarannya. Keributan ini yang diharapkan kelompok tersebut," katanya.

Namun dia menjelaskan kelompok itu mengharapkan dapat menguasai pilkada di tahun selanjutnya sehingga ditargetkan menang mudah di Pemilu 2019.

Selain itu dia menduga ada pihak yang mendikte dan menekan Presiden misalnya Presiden tidak bersikap terkait kasus Budi Gunawan.

"Ketika KMP melekat dengan Presiden maka pihak itu tidak bisa mendikte Presiden, itu yang dikhawatirkan pihak tersebut," katanya.

Bambang menegaskan bagi KMP persoalan bangsa harus segera diselamatkan dan Presiden harus diselamatkan sepenuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com