Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi KPK, Komisioner KY Laporkan Gratifikasi berupa Keris hingga Sandal

Kompas.com - 10/03/2015, 15:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Yudisial Taufiqurrohman Syahuri mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi untuk melaporkan pemberian gratifikasi yang diterimanya. Ia mengatakan telah mendapat gelar dari masyarakat Batu Balang di Sumatera Barat pada 7 Maret 2015. Dalam acara tersebut, ia mendapat sejumlah benda berupa keris, topi, selendang, dan sandal.

"Saya kan kemarin diberi gelar adat Malin Palito Undang, jadi orang cerdik pandai yang sederhana yang menerangi hukum oleh Nagari Luwak 50 Pagaruyung Padang," ujar Taufik di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/3/2015).

Sebagai pejabat negara, Taufik merasa wajib melaporkan gratifikasi yang diterimanya dari masyarakat adat tersebut. Saat melaporkan, ia pun membawa serta barang-barang pemberian tersebut.

"Saya tidak tahu kisarannya (nilai). Kerisnya itu ada tulisan bahasa Arab-nya. Ini kan gelar kehormatan adat harus pakai keris, masa ditolak," ujar Taufik.

Taufik mengatakan, masyarakat memberi gelar tersebut setelah ia mengunjungi daerah tersebut kira-kira setahun lalu. Saat itu, Taufik berdialog dengan masyarakat adat dan mendengar keluhan mereka mengenai putusan pengadilan yang berimbas pada penghancuran 200 rumah adat.

"Menurut mereka, hakimnya tidak kuasai hukum adat. Jadi mereka nitipkan ke saya supaya hakim-hakim yang dikirim ke Minang itu mengetahui adat Minang. Kalau lama-lama dibiarkan, rumah gadang itu bisa habis," kata Taufik.

Ia menyebutkan, ini bukan pertama kali ia melaporkan gratifikasi yang diterimanya selama menjadi penyelenggara negara. Ia pernah melaporkan gratifikasi saat melakukan acara ngunduh mantu. Ia juga melaporkan ke KPK saat menerima suvenir pernikahan berupa iPod Shuffle, alat pemutar musik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com