Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Kasus BG Ini Kecil kalau Jokowi Punya Nyali

Kompas.com - 22/02/2015, 13:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli meminta Presiden Joko Widodo untuk tetap tegas menyikapi perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Rizal, jika Jokowi tegas, perseteruan antara Polri dan KPK bisa cepat selesai dan tidak akan terjadi lagi.

"Jokowi... Anda presiden, bertindaklah sebagai presiden. Jangan mengaku presiden, tapi mencla-mencle dan tidak berani. Kasus ini kecil, kasus BG kecil. Kalau presiden punya nyali," ujar Rizal di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (22/2/2015).

Hal tersebut diucapkan Rizal dalam orasinya pada aksi "Save KPK" di lokasi car free day. Masih dalam orasinya, Rizal juga mengusulkan agar penyidik KPK diangkat menjadi pegawai tetap KPK.

Penyidik KPK, kata Rizal, banyak yang berasal dari pegawai kepolisian dan kejaksaan. Status ini membuat penyidik menjadi sungkan untuk menyidik atasannya yang berasal dari institusi Polri.

Dengan menetapkan penyidik KPK sebagai pegawai tetap KPK, maka penyidikan kasus yang melibatkan institusi Polri maupun kejaksaan tidak akan terhambat lagi. "Biar mereka berani," ujar Rizal.

Selain menjelaskan hal-hal itu, Rizal juga menceritakan mengenai sebuah lukisan yang terpasang di rumahnya. Lukisan tersebut sekaligus menjadi pesan dia kepada masyarakat Indonesia dalam melihat kasus KPK Polri ini.

Lukisan yang diceritakan Rizal berisi gambar sebuah anak yang membawa buku. Rizal mengatakan, lukisan itu menunjukkan anak Indonesia yang harus terus menuntut ilmu. Rizal melanjutkan, di atas gambar anak itu terdapat balon berwarna merah putih yang membubung ke angkasa. Sehingga, kata Rizal, anak Indonesia juga harus terbang tinggi dengan pendidikannya.

"Tetapi, kaki anak itu diikat. Satu, dengan feodalisme, sehingga mereka susah maju. Kedua, diikat dengan KKN, jadi anak enggak bisa terbang tinggi," ujar Rizal.

"Jadi, saatnya kita potong feodalisme dan KKN agar anak Indonesia bisa terbang tinggi," tambah Rizal.

Presiden Jokowi sendiri sudah mengambil sikap dalam menyikapi polemik antara Polri dan KPK. Misalnya, Jokowi batal melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kepala Polri. Presiden memutuskan mengusulkan calon baru, yakni Komisaris Jenderal Badrodin Haiti yang kini menjabat Wakil Kepala Polri. (Baca: Batal Lantik Budi Gunawan, Jokowi Usulkan Badrodin Haiti Calon Kapolri)

Selain itu, Jokowi juga menunjuk tiga orang sebagai pimpinan baru di Komisi Pemberantasan Korupsi. Ketiga orang tersebut adalah mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, akademisi Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji, dan Deputi Pencegahan KPK Johan Budi SP. (Baca: Jokowi Tunjuk Tiga Orang sebagai Pimpinan Sementara KPK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com