Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-10 Jokowi-JK: "Blusukan" Perdana dan Kasus Hukum Pertama Jokowi

Kompas.com - 28/01/2015, 12:45 WIB
Bayu Galih

Penulis

Pemerintahan Jokowi-JK telah genap 100 hari, Selasa (27/1/2015), sejak dilantik pada 20 Oktober 2014. Kebijakan strategis dan langkah politik dari para pejabat baru pemerintahan menjadi sorotan. Kompas.com hari ini menulis 100 artikel yang berisi kebijakan dan peristiwa menonjol yang terjadi dalam 100 hari pemerintahan baru dari hari ke hari.

KOMPAS.com
 — Presiden Joko Widodo untuk pertama kalinya melakukan blusukan ke daerah pada hari ke-10 pemerintahannya berjalan, Rabu (29/10/2014). Selain itu, ini juga menjadi pertama kalinya Jokowi menaiki pesawat kepresidenan.

Tujuan penerbangan "perdana" Presiden ini adalah Sumatera Utara. Jokowi menyerahkan bantuan untuk para korban letusan Gunung Sinabung. Ada dalam rombongan Jokowi antara lain Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (Baca: Ke Sinabung, Kali Pertama Jokowi Naiki Pesawat Kepresidenan)

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Jokowi memerintahkan agar mempercepat relokasi korban letusan Sinabung. Salah satunya adalah dengan meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar segera mempercepat izin lahan relokasi seluas 450 hektar di Kacinambun Puncak 2000 dan akses jalan menuju lokasi hutan sepanjang 3,8 km dan lebar 12 meter. (Baca: Ini Instruksi Presiden Jokowi soal Penanganan Korban Erupsi Sinabung)

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali melakukan komunikasi politik. Kali ini, JK bertemu dengan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais. Menurut Amien, pemerintahan Jokowi-Kalla perlu mendapat kesempatan untuk menjalankan program-programnya sesuai dengan visi misi mereka. Ini termasuk rencana menaikkan kenaikan harga BBM bersubsidi. (Baca: Bertemu JK, Amien Rais Dukung Rencana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi)

Di luar kinerja kabinet, Jokowi menghadapi ujian pertamanya di kasus hukum. Adalah pemuda berinisial MA yang ditahan polisi atas tuduhan penghinaan kepada Jokowi. MA menyunting gambar wajah Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ke dalam sebuah gambar porno. (Baca: MA Diduga Edit dan Sebarkan Foto Porno Bergambar Mega dan Jokowi)

Mabes Polri menyatakan bahwa Jokowi telah dimintai keterangannya terkait kasus dugaan penghinaan terhadap dirinya yang dilakukan oleh seorang pemuda berinisial MA melalui jejaring sosial Facebook. Jokowi sudah meminta keterangan sebelum dilantik sebagai presiden. (Baca: Polri Pastikan Jokowi Sudah Dimintai Keterangan Terkait Dugaan Penghinaan di Facebook)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com