Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cerita Penangkapan Bambang Widjojanto oleh Bareskrim

Kompas.com - 23/01/2015, 16:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Bareskrim Polri melakukan penangkapan terhadap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto (BW). Saat ditangkap, BW sedang berada di pinggir jalan.

"Saat itu, kami ada tujuh orang, berpakaian preman. Ada bantuan juga dari Polsek setempat dengan pakaian lengkap," kata sumber Kompas.com di Bareskrim, Jumat (23/1/2015).

Saat ditangkap, BW kemudian ditunjukkan surat tugas dan surat penangkapan. Surat itu kemudian dibaca oleh BW. Seusai membaca, BW kemudian dibawa ke mobil.

Sumber tersebut mengatakan, penangkapan dilakukan di pinggir jalan lantaran BW terkenal sebagai tokoh masyarakat. Karena itu, sulit jika menangkap BW di rumah bersangkutan.

"Beliau itu kan ditokohkan, perlu ajak Ketua RT/RW dulu. Pertimbangan kami untuk menghormati beliau supaya tidak dilihat keluarganya, anaknya," lanjut sumber tersebut.

Petugas saat itu menunggu BW selesai mengantarkan anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. BW sempat menyodorkan tangan untuk dicium anaknya sebelum akhirnya petugas Bareskrim menangkapnya.

"Kita tunggu dia (BW) turunkan anaknya dulu, cium tangan, lalu kami tangkap," sebutnya.

Ketika ditangkap, mobil BW ikut dibawa. Ternyata, ada anak BW yang lain di mobil tersebut. Anak tersebut bernama Izzat Nabilla (20).

"Ternyata, ada anaknya juga di dalam, tadi sedang tidur, kemudian langsung ke bangku depan," papar dia.

Tak hanya itu, penyidik yang menangkap mengamini BW diborgol saat dibawa ke Bareskrim. Mereka beralasan hal itu perlu dilakukan karena sudah menjadi prosedur universal.

"Ini kan prosedur yang berlaku universal," lanjutnya. (Baca: Ini Kronologi Penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Nasional
Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Nasional
Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Nasional
Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: 'Nusantara Baru, Indonesia Maju'

Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: "Nusantara Baru, Indonesia Maju"

Nasional
KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

Nasional
Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

Nasional
Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

Nasional
Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com