JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Corruption Watch (ICW) kembali mengkritik penunjukan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai calon tunggal kepala Kepolisian RI oleh Presiden Joko Widodo. ICW juga mengajak masyarakat yang mengkritik Presiden Jokowi dengan memasang gambar "Jokowi Tutup Mata".
"Jika kamu protes atau kritik atas keputusan Presiden Jokowi dengan 'menutup mata' memilih Budi Gunawan sebagai calon tunggal kapolri tanpa melibatkan KPK, PPATK, dan Komnas HAM, maka lakukan hal ini," ujar Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW Emerson Yuntho melalui pesan tertulis, Selasa (13/1/2015).
Gambar tersebut merupakan karikatur Presiden Jokowi yang matanya ditutup dengan kain hitam. Di atas kain hitam tersebut, terdapat tulisan "Kapolri".
Emerson mengatakan, gambar tersebut menunjukkan bahwa Presiden Jokowi telah menutup mata saat menunjuk Budi sebagai calon tunggal kapolri. Gambar tersebut, kata Emerson, dapat dijadikan sebagai foto tampilan di sejumlah akun media sosial, seperti BlackBerry Messenger, WhatsApp, dan Twitter.
Selain itu, Emerson mengajak masyarakat untuk mengunggah foto mereka yang menutup matanya dengan kain hitam bertuliskan "Kapolri". "Buat ikat mata warna hitam bertuliskan 'Kapolri' warna putih, lalu gunakan plus foto dan share ke semua jaringan atau kolega atau diunggah ke media sosial," kata Emerson.
Sebelumnya, ICW juga telah membuat petisi yang mendorong Jokowi menarik kembali pencalonan itu. Petisi ini digagas Emerson Yuntho melalui situs change.org dengan judul "Jokowi, Jangan Menutup Mata Dalam Memilih Calon Kapolri!". Dalam petisi tersebut, Emerson menyampaikan adanya kerisauan publik mengenai nama-nama calon kapolri yang diduga memiliki rekening gendut. Menurut dia, Presiden Jokowi perlu melibatkan KPK dan PPATK dalam memberi masukan mengenai rekam jejak para calon kepala Kepolisian RI.
Dukungan terhadap petisi penolakan atas pencalonan Budi terus mengalir. Hingga Selasa pagi, petisi melalui situs www.change.org/CalonKapolri telah ditandatangani sekitar 5.300 netizen, yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.