Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNP2TKI Minta Presiden Moratorium Pengiriman ABK ke Luar Negeri

Kompas.com - 09/01/2015, 11:31 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan, pemerintah sebaiknya melakukan moratorium terkait pengiriman anak buah kapal (ABK) ke luar negeri.

Menurut Nusron, perusahaan dan negara asing yang ingin mempekerjakan ABK harus menjamin kemananan dan keselamatan pekerja.

"Kami ingin mengusulkan kepada Presiden (Joko Widodo), terutama pada Menteri Perhubungan dan Menteri Kelautan untuk membuat moratorium pengiriman ABK ke luar negeri," ujar Nusron, saat ditemui seusai serah terima 13 jenazah ABK Oryong 501 di Terminal Kargo 530, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (9/1/2014).

Nusron mengatakan, pengiriman ABK dari Indonesia dalam setahun, jumlahnya mencapai 17.000 orang. Pengiriman tersebut, kata Nusron, juga menimbulkan banyak permasalahan.

Ia mengatakan, para ABK seringkali ditugaskan untuk berlayar ke tempat tujuan yang sangat jauh, tanpa memperhatikan kondisi alam dan cuaca yang berpengaruh terhadap aspek keselamatan.

Selain itu, kondisi kapal dan prasarana pelayaran juga sering kali diabaikan perusahaan pemilik kapal, sehingga tidak ada jaminan keamanan bagi ABK.

Nusron mengatakan, selain membatasi tingkat pengiriman ABK, moratorium juga diharapkan dapat menyadarkan masyarakat lokal untuk mengupayakan hasil laut di dalam negeri.

"Padahal, laut kita jauh lebih luas. Malah ada orang Indonesia yang jadi ABK kapal asing, tetapi mengambil ikan di perairan Indonesia, mencuri lagi," kata Nusron.

Nusron menambahkan, moratorium diharapkan dapat dilaksanakan pada tahun 2015. Pemerintah perlu secepatnya memberikan perlakuan khusus terhadap masalah yang dihadapi ABK saat bekerja di kapal milik asing.

Kapal penangkap ikan Oryong 501 milik perusahaan Sajo Industries asal Korea Selatan, tenggelam di perairan Bering, Rusia, awal Desember lalu. Sejauh ini, penyebab tenggelamnya kapal, akibat cuaca buruk.

Kapal tersebut membawa 35 ABK yang merupakan warga negara Indonesia (WNI). Dalam insiden tersebut, sebanyak 3 orang ABK WNI berhasil selamat. Namun, sebanyak 16 ABK lainnya ditemukan tim SAR dalam kondisi tidak bernyawa. Sementara itu, 16 ABK asal Indonesia lainnya hingga kini belum ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com