BADUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan diri tak akan maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden pada tahun 2019. Menurut Aburizal, dirinya sudah masuk usia sepuh dan memilih untuk menyiapkan kader muda Golkar untuk menjadi calon pemimpin bangsa.
Aburizal menegaskan, sesuai dengan komitmen yang ia buat bersama Akbar Tandjung dan diucapkan dalam Musyawarah Nasional IX Partai Golkar, dirinya akan mengisi 70 persen kepengurusan Golkar dari kader-kader muda berprestasi. Bagi Aburizal, janjinya itu bertujuan untuk melahirkan kader muda dari Partai Golkar yang mampu bersaing di kancah politik nasional.
"Kami akan persiapkan kader muda untuk jadi pimpinan Partai Golkar 2019 dan menyiapkan yang akan diusung jadi pimpinan nasional. Saya rasa, saya sudah tua, saya dan Pak Akbar mengantarkan saja anak-anak itu," ucapnya.
Aburizal Bakrie telah ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2014-2019 secara aklamasi. Aburizal mendapatkan 534 dukungan dari 534 pemegang suara sah.
Sesuai aturan dalam Munas IX, seorang calon ketua umum terpilih secara aklamasi apabila mendapat dukungan lebih dari 50 persen pemegang hak suara.
"Aburizal Bakrie telah mendapatkan 100 persen dukungan dari 100 pemegang suara sah. Aburizal ditetapkan sebagai ketua umum terpilih periode 2014-2019," kata pimpinan sidang paripurna Munas IX Nurdin Halid di Ballroom Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Rabu (3/12/2014).
Di saat bersamaan, Akbar Tandjung juga terpilih sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar periode 2014-2019. Akbar diminta bersama-sama Aburizal memimpin Partai Golkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.