Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jaksa Agung Baru Harus Hilangkan Keraguan Publik"

Kompas.com - 20/11/2014, 16:18 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Meski menuai banyak kritik, jaksa agung yang baru dilantik diharapkan dapat segera menghapus keraguan publik. Salah satunya dengan segera melepas keanggotaan dalam partai politik.

"Bisa atau tidak, jaksa agung baru harus hilangkan keraguan publik. Saya harapkan pertama-tama dia (Prasetyo), harus keluar dari parpol," ujar pakar hukum tata negara Refly Harun, saat ditemui, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (20/11/2014).

Hari ini, Presiden Joko Widodo resmi menunjuk HM Prasetyo sebagai jaksa agung, yang akan menggantikan posisi Andhi Nirwanto sebagai pelaksana tugas jaksa agung. HM Prasetyo merupakan anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem untuk periode 2014-2019, ia juga mantan Jaksa Agung Muda bidang Pidana Umum.

Meskipun demikian, Refly menambahkan, keluar dari keanggotaan parpol belum cukup untuk meraih kepercayaan publik. Pasalnya, bagi seorang politisi, segala yang terutama adalah mengenai kepentingan kelompoknya. Belum lagi jaringan pertemanan dan relasi, sangat mempengaruhi cara pandang dan sikap yang akan diambil.

"Jadi, kalau kita berbicara soal partai politik itu ada tiga hal, partai politiknya, dengan orang-orangnya parpol, dan jaringan kawan-kawan dari parpol itu. Kita harapkan jaksa agung bisa obyektif dalam melakukan penegakan hukum yang terkait dengan parpol," kata Refly.

Untuk itu, dituntut suatu keseriusan dan sifat independen dari seorang jaksa agung untuk menyelesaikan kasus-kasus yang berkaitan dengan penegakan hukum. Refly menyebut dua hal yang paling utama untuk menjadi agenda kerja jaksa agung. Pertama, pemberantasan masalah korupsi, dan yang kedua, penyelesaian kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Menurut Refly, sebagai Presiden, Jokowi memiliki tanggung jawab untuk tidak mengkhianati kepercayaan rakyat yang sudah diberikan. Ia mengatakan, yang terpenting bagi masyarakat adalah harapan.

"Bagi Jokowi, bagaimana seorang pemimpin bisa membangun harapan rakyat. Adapun, harapan ini dibentuk oleh dua hal, yaitu kerja yang baik dan persepsi yang baik," sebut Refly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com