Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Rektor Minta Kepolisian Tindak Tegas Mahasiswa yang Anarkis Saat Demo BBM

Kompas.com - 13/11/2014, 18:12 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Forum rektor universitas-universitas di Makassar meminta Kepolisian untuk menindak tegas mahasiswa jika melakukan tindakan anarkisme saat melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Palubuhu mengatakan, para rektor telah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan gubernur terkait demo mahasiswa yang terjadi di Makassar pada hari ini. Menurut dia, sejauh ini aparat kepolisian masih bisa mengendalikan massa.

“Jangan kan mahasiswa, apa pun warga sipil melakukan anarkis, melakukan mengganggu hak-hak orang banyak, jelas melanggar aturan, tentu ada sanksinya,” kata Dwia di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Dwia menemui Wapres Jusuf Kalla untuk menyampaikan perkembangan aksi mahasiswa. Ia mewakili Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas 45, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Islam Negara Alauddin, dan Universitas Muhammadiyah.

Kepada Kalla, Dwia menyampaikan bahwa aksi mahasiswa di Makassar masih terkendali. Ia meminta polisi menindak para mahasiswa yang berunjuk rasa jika melakukan aksi seperti membakar ban, menutup jalan, atau perbuatan anarkisme lainnya

“Kami sudah sepakat dengan aparat untuk menjaga suasana kondusif. Kalau ada tindakan yang anarkis, di luar waktu unjuk rasa, silahkan (ditindak),” kata dia.

Ia juga menyampaikan bahwa massa yang berunjuk rasa di Makassar tidak sepenuhnya mahasiswa. Saat berunjuk rasa, kata dia, para mahasiswa tidak mengatasnamakan lembaga kampus, melainkan lembaga eksternal yang mereka wakili.

Selain itu, kata Dwia, laporan terakhir dari pihak Kepolisian menyebutkan bahwa pengunjuk rasa yang diamankan dalam demo di Makassar hari ini bukan mahasiswa.

“Laporan terakhir yang ditangkap itu non mahasiswa. Para mahasiswa harus aware, jangan sampai mengatasnamakan mahasiswa. Kalau mahasiswa tidak seperti itu,” kata dia.

Selanjutnya, untuk mencegah gelombang unjuk rasa di kalangan mahasiswa di Makassar meluas, Dwia mengatakan bahwa para rektor akan menyampaikan arahan kepada para mahasiswa bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi adalah kebijakan yang bertujuan menjadikan sektor pendidikann lebih baik.

“Yang dampaknya perbaikan di sektor pendidikan, infra, jadi memberi pencerahan kepada mahasiswa, bukan persoalan menolak apa menerima,” katanya.

Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa dari sejumlah universitas di Makassar di depan kantor DPRD Makassar, sempat ricuh. Petugas Kepolisian sempat mengamankan mahasiswa yang ikut dalam aksi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com