JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad menganggap sensitif membicarakan pergantian ketua umum DPP Golkar, terutama soal kelanjutan kepemimpinan Aburizal Bakrie.
"Ya, itu pertanyaan sensitif. Kalaupun akan maju (kembali), motif utamanya apa?" ujar Fadel setelah menghadiri diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (11/10/2014).
Jika Aburizal kembali maju sebagai kandidat ketum dalam munas mendatang, Fadel mengatakan bahwa motif utamanya adalah menjaga soliditas Koalisi Merah Putih (KM) di parlemen. Soliditas itu dianggap penting demi check and balances pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Meski demikian, Fadel meyakinkan publik bahwa Aburizal belum menentukan sikap apakah kembali maju atau tidak.
"Apabila teman-teman daerah menginginkan Ical kembali maju, maka dia menerima. Apalagi apabila KMP menghendaki Ical sebagai ketua konsorsium koalisi, beliau akan menerima," ujar Fadel.
"Tapi, kemarin beliau bicara sama saya dan teman-teman lain, belum menentukan sikap. Kita lihatlah perkembangan politik nanti," lanjut Fadel.
Eksponen Tri Karya Golkar menganggap kepemimpinan Aburizal sudah berakhir sesuai anggaran dasar anggaran rumah tangga Partai Golkar. Aburizal diberi waktu 14 hari kepada Aburizal untuk membentuk panitia musyawarah nasional (munas). (baca: Aburizal Bakrie Diultimatum Bentuk Panitia Munas dalam Waktu 14 Hari)
Sebaliknya, kubu Aburizal menganggap kepengurusan sekarang masih sah hingga 2015 sesuai hasil munas 2009. (baca: Wasekjen Golkar Anggap Penentang Aburizal Bakrie Cuma Cari Perhatian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.